Palembang (ANTARA News) - Kepala Balai Nasional Regional III Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum, Bastian Sihombing, mengatakan bahwa Pulau Sumatera mendesak memiliki jalan bebas hambatan atau highway untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang saat ini terus berkembang.
"Jalan lintas Sumatera saat ini sudah tidak layak, sehingga perlu dibangun jalan khusus atau disebut Trans Sumatera yang hanya boleh dilewati kendaraan antar-provinsi dan pribadi," kata dia, di Palembang, Kamis.
Menurut dia, Kementerian PU telah memiliki studi kelayakan untuk pembangunan jalan Trans Sumatera yang panjangnya mencapai 3.000 kilometer dari selatan ke utara Sumatera.
Trans Sumatera, akan menjadi solusi mengatasi beragam masalah selama ini terjadi, seperti kemacetan akibat kepadatan kendaraan yang berdampak pada kerusakan jalan, ujar dia.
Ia mengemukakan, untuk membangun jalan bebas hambatan Trans Sumatera tersebut, dana yang dibutuhkan mencapai Rp150 triliun, tetapi diperkirakan keuntungan diperoleh pasti luar biasa, karena jarak tempuh akan dijangkau lebih cepat dan ekonomis.
"Saya optimistis pengguna jalan terutama yang mengangkut barang akan memilih jalur bebas hambatan tersebut, meskipun harus membayar lebih mahal karena jarak tempuh bisa menjadi lebih cepat," kata dia lagi.
Dia menjelaskan, pembangunan Trans Sumatera tersebut mendesak dilakukan, tetapi tidak harus pemerintah yang mengeluarkan dana untuk membangun sarana itu, melainkan bisa ditawarkan kepada pihak swasta.
Keuntungan dan manfaat yang diperoleh akan sangat besar, sehingga akan banyak perusahaan berminat, dan tentu setelah Keppres diterbitkan Presiden, ujar dia.
Bastian menambahkan, dengan realisasi pembangunan Trans Sumatera kelak, jalan lintas timur Sumatera yang selama ini paling banyak beban akan berkurang sehingga berdampak memudahkan pemeliharaan jalan.
Lalu lintas di jalan lintas timur, tengah, dan barat Sumatera nanti juga akan dilalui kendaraan jalur lambat, kata dia lagi. (ANT-037/M033)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011