New York (ANTARA News) - Euro melemah terhadap dolar pada Rabu waktu setempat (Kamis pagi WIB), di tengah tanda-tanda berlanjunya perpecahan di antara pembuat kebijakan Eropa tentang cara mengatasi krisis utang publik zona euro.

Euro diperdagangkan pada 1,3536 dolar sekitar 21.00 GMT (Kamis 04.00 WIB), dibandingkan dengan 1,3590 dolar di waktu yang sama Selasa.

Terhadap mata uang Jepang, euro menukik menjadi 103,60 yen dari 104,43 yen pada Selasa. Dolar juga jatuh terhadap yen, menjadi 76,53 yen dari 76,84 yen.

Mata uang umum Eropa telah naik setinggi 1,3690 dolar sebelum mundur kembali.

"Sentimen pasar lebih luas dan kenaikan mata uang asing lebih bervariasi hari ini, setelah kemajuan yang kuat selama dua hari. Pasar tetap sangat terfokus pada perkembangan Eropa, di mana hanya kemajuan lambat dan tentatif yang sedang dibuat dalam menangani krisis utang kawasan," kata Nick Bennenbroek, kepala strategi mata uang di Wells Fargo Bank, lapor AFP.

Bennenbroek mencatat bahwa parlemen Finlandia pada Rabu menyetujui perluasan kekuatan untuk dana bantuan darurat Uni Eropa, Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa. Finlandia adalah 10 dari 17 negara anggota zona euro yang meratifikasi rencana tersebut.

"Tetapi laporan media mengisyaratkan perpecahan muncul antara negara-negara zona euro tentang tingkat kerugian pemegang obligasi sektor swasta yang harus menanggung bailout untuk Yunani," katanya.

Jerman, juru bayar zona euro, akan untuk melakukan pemungutan suara untuk amandemen EFSF pada Kamis, mendorong hati-hati di antara peserta pasar.

Dolar menguat terhadap mata uang Swiss, menjadi 0,9001 franc dari 0,8957 franc akhir Selasa.

Greenback juga naik terhadap pound Inggris, yang diperdagangkan di 1,5578 dolar dibandingkan dengan 1,5634 dolar sehari sebelumnya. (A026)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011