Jakarta (ANTARA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI) optimistis pertumbuhan industri reksa dana domestik akan semakin besar seiring semakin mudahnya berinvestasi menggunakan aplikasi berkat dukungan inovasi teknologi.
CEO Mirae Asset Sekuritas Tae Yong Shim dalam keterangan di Jakarta, Selasa, mengatakan, faktor inovasi teknologi yang diperkuat oleh pemulihan ekonomi pascapandemi membuatnya optimistis nilai reksa dana yang diadministrasikan (asset under administration/AUA) perusahaan dapat meningkat.
Dia menuturkan inovasi teknologi termutakhir yang dilakukan perusahaan adalah melakukan pembaruan (rebranding) platform investasi reksa dana NAVI by Mirae Asset Sekuritas Indonesia dari sebelumnya MaxFund. Dalam re-branding NAVI tersebut, ada tiga hal utama yang sudah dilakukan.
"Pertama adalah lebih ramah terhadap gawai mobile, sehingga menyesuaikan tren aplikasi saat ini yang lebih banyak berkutat pada smartphone,” ujar Tae Shim.
Menurut Tae Shim, dua keunggulan NAVI lainnya yang juga menjadi kunci inovasi teknologi adalah rekening dana nasabah (RDN) yang terintegrasi dengan investasi saham, serta memiliki fitur auto-invest.
NAVI adalah platform reksa dana unggulan yang dikembangkan oleh Mirae Asset Sekuritas yang mengadministrasikan dan memasarkan ratusan reksa dana yang dikelola oleh 33 manajer investasi ternama di Indonesia. Seperti tercermin pada namanya, lanjut Tae Shim, NAVI adalah partner terpercaya dalam menavigasi pengalaman investasi keuangan dan mencapai tujuannya melalui sebuah platform canggih.
"Tidak terbatas sebagai platform jual-beli reksa dana, nasabah Mirae Asset Sekuritas dapat memanfaatkan NAVI dalam mengelola keuangannya karena NAVI juga dirancang sebagai platform manajemen keuangan yang memungkinkan pengguna menentukan keputusan investasi terbaik dan membantu mencapai tujuan keuangannya," kata Tae Shim.
Potensi pertumbuhan NAVI dan industri reksa dana domestik tersebut tercermin dari angka jumlah investor reksa dana Indonesia yang tumbuh 8,9 persen sejak awal 2022 (year to date) hingga akhir Februari menjadi 7,44 juta orang. Tahun lalu, investor reksa dana meroket 115,41 persen pada 2021 menjadi 6,84 juta orang.
Head of Fund Services Mirae Asset Sekuritas Francisca Gerungan mengatakan, perusahaan menargetkan pertumbuhan asset under administration (AUA) reksa dananya menjadi total Rp1,5 triliun pada akhir 2022. Angka itu berarti melonjak 200 persen atau naik tiga kali lipat dari posisi akhir 2021 yaitu senilai Rp500 miliar.
"Kami meyakini target tersebut akan tercapai pada akhir tahun ini terutama dengan dukungan pengembangan berkelanjutan yang kami lakukan yang diikuti peremajaan nama aplikasi kami menjadi NAVI," ujar Francisca.
AUA adalah istilah untuk reksa dana yang dicatatkan oleh sebuah lembaga administrasi, seperti reksa dana yang dijual oleh agen penjual reksa dana (APERD), salah satunya adalah Mirae Asset Sekuritas.
AUA tersebut sedikit berbeda dengan istilah nilai reksa dana yang dikelola (asset under management/AUM) yang mengacu pada aktivitas pengelolaan investasi reksa dana oleh manajer investasi yang menerbitkan dan mengelola produk tersebut.
Baca juga: HSBC Indonesia: Saham masih jadi prioritas portfolio investasi
Baca juga: BCA - MAMI luncurkan reksa dana untuk pasar Asia Pasifik
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022