"Saat ini aspek yang masih menjadi tantangan yang signifikan yaitu perluasan literasi digital di berbagai komponen masyarakat," kata Amalia dalam webinar "Transformasi Ekonomi Berkelanjutan Melalui Pendekatan Digital" yang dipantau di Jakarta, Selasa.
Selain itu, terdapat tantangan lain dari sisi kemampuan dunia usaha untuk menggunakan kemajuan teknologi digital, kapasitas industri digital, dan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) terampil yang masih minim.
Infrastruktur digital yang belum merata, serta keamanan digital yang masih rendah seiring dengan semakin meluasnya penggunaan layanan digital, juga menjadi tantangan.
"Penanganan berbagai tantangan ini membutuhkan kolaborasi lintas pemangku kepentingan yang nantinya akan difasilitasi melalui masterplan transformasi digital yang saat ini masih disiapkan," katanya.
Peningkatan literasi digital masyarakat, pengembangan SDM terampil di bidang teknologi, dan pengembangan riset, industri digital, serta layanan keuangan digital, menjadi salah satu pilar transformasi digital yang akan terus ditransformasi oleh pemerintah ke depan.
Begitu pula peningkatan pemanfaatan big data, artificial intelligence, dan internet of things serta penguatan keamanan digital.
Sementara itu, pembangunan infrastruktur digital akan difokuskan pada perluasan akses dan kualitas infrastruktur digital juga menjadi landasan dari transformasi digital ke depan.
"Kemudian digitalisasi di sektor pemerintahan atau e-government di bidang kesehatan, pendidikan, industri pariwisata, perdagangan, pembangunan pedesaan, koperasi UMKM, pertanian, dan perikanan juga akan terus diarusutamakan," kata Amalia.
Baca juga: Talenta digital cakap dibutuhkan untuk hadapi inovasi teknologi
Baca juga: Perkembangan internet belum mampu pacu pertumbuhan literasi keuangan
Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022