Jakarta (ANTARA News) - Komisi VI DPR meminta pemerintah melalui PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) segera menyelesaikan kajian penggunaan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada PT PAL Indonesia sebesar Rp960,1 miliar tahun anggaran 2011.

"Selambat-lambatnya pertengahan Oktober 2011 kajian menyeluruh PMN BUMN Industri Strategis termasuk PAL sudah diselesaikan karena harus disesuaikan dengan pembahasan terakhir penetapan APBN-P," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu A. Djajanto, di Gedung MPR/DPR-RI, Rabu.

Menurut Aria Bima, selain untuk mempercepat pencairan dana PMN, kajian tersebut juga agar penggunaan dana yang dikucurkan pemerintah tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Total PMN untuk PAL dari APBN 2011 tersebut terdiri atas Rp648,33 miliar dalam bentuk dana segar, dan Rp311,83 miliar hasil konversi utang rekening dana investasi dan subloan agreement (RDI/SLA).

Sementara itu, Deputi Menteri BUMN Bidang Restrukturisasi dan Perencanaan Strategis Pandu A. Djajanto, mengatakan hasil kajian kelayakan atas kebutuhan dana PMN pada PAL tersebut akan dibahas bersama dalam Komite Restrukturisasi dan Revitalisasi BUMN yang hasilnya disampaikan kepada Menteri Keuangan.

Pemberian PMN kepada BUMN Industri Strategis seperti PT Dirgantara Indonesia, PT Merpati Nusantara Airlines dan PT PAL merupakan komitmen pemerintah untuk menyehatkan kembali perusahaan tersebut.

Selain PAL, PT Dirgantara Indonesia juga akan menerima PMN 2011 sebesar Rp1,571,09 triliun hasil konversi SLA dan dana talangan eks BPPN, dan PT Merpati memperoleh sebesar Rp561 miliar.

PMN untuk Merpati dan Dirgantara Indonesia sudah disetujui tinggal pencairannya saja, sedangkan PMN untuk PAL harus terlebih dahulu menyampaikan kajian penggunaan dana.

Ketiga BUMN Industri Strtategis ini juga mengusulkan PMN tambahan pada tahun anggaran 2012 sebesar Rp1 triliun untuk Dirgantara Indonesia, sebesar Rp1,397 miliar untuk PAL Indonesia, dan PT Merpati sebesar Rp250 miliar.

"Direksi BUMN yang bersangkutan juga diminta segera menyampaika usulan tambahan PMN tersebut kepada Menteri BUMN sesuai dengan mekanisme yang berlaku," kata Pandu.

Sementara itu Direktur Utama PT PPA Boyke Mukizat menuturkan dana PMN tahun 2011 PT PAL digunakan untuk membiayai pembangunan 10 unit kapal yang mencapai sekitar 931.353 miliar dolar AS, pembiayaan defisit arus kas, pembiayaan perampingna karyawan.

Selanjutnya pembayaran utang perseroan, dan pembiayaan tambahan modal kerja.

Dana PMN Dirgantara akan dialokasikan untuk modal kerja meliputi penyelesaian kontrak pembuatan helikopter pesanan TNI, penyelesaian pekerjaan atau proyek terkontrak, dan pengutan kolaborasi strategis dengan Airbus Military.

Adapun dana PMN Merpati untuk keperluan maintenance & overhaul Rp320,4 miiliar, defisit arus kas Rp156,4 miliar, investasi Merpati Maintenance Facility Rp13,15 miliar, investasi sistem IT Rp20,67 miliar, dan penguatan operasional Rp51,06 miliar.
(R017/A023)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011