Silahkan manfaatkan sebesar-besarnya dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan, sehingga kebutuhan pangan masyarakat yang ada disekitar hutan dapat terpenuhi dari kawasan hutan.
Tasikmalaya (ANTARA News) - Perum Perhutani mempersilahkan masyarakat menggarap atau meningkatkan produktivitas lahan kawasan hutan untuk dimanfaatkan menjadi tanaman pangan sebagai upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
"Tidak punya lahan tapi ingin mengembangkan produksi pangan silahkan manfaatkan lahan-lahan Perhutani," kata Direktur Pengelolaan Sumber Daya Hutan dan Pengembangan Usaha Hutan Rakyat, Perum Perhutani Pusat, Mustoha Iskandar di Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu.
Pernyataan yang disampaikan Mustoha tersebut dalam kegiatan penanaman padi program Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) di areal persawahan Kampung Selacai, Desa Linggarjati, Kecamatan Sukaratu, Tasikmalaya.
Dalam menjalankan program GP3K itu, Mustoha memberikan kesempatan kepada masyarakat sekitar hutan untuk menggarap lahan tertentu milik Perhutani dijadikan areal pertanian.
Namun masyarakat yang diberikan kesempatan menggarap lahan milik Perhutani tersebut, diharapkan Mustoha tidak merubah fungsi hutan apalagi mensertifikatkannya.
"Silahkan manfaatkan lahan-lahan yang menjadi atau lahan Perhutani selama itu tidak merubah fungsi hutan, tidak mensertifikatkan kawasan hutan," katanya.
Ia berharap kawasan lahan Perhutani dapat ditingkatkan produktivitas lahan hutan yang tadinya kurang produktif atau kurang optimal dalam memanfaatkannya.
Selanjutnya dalam mendukung pemanfaatan lahan Perhutani tersebut, kata Mustoha Perhutani akan memberikan bantuan benih dari cadangan benih nasional serta mengusahakan mendapatkan subsidi pupuk dari pemerintah supaya produksi dari hasil panen tanam pangannya meningkat.
Apabila lahan milik Perhutani berhasil dijadikan tanaman pangan dan hasilnya memuaskan sesuai dengan harapan, kata Mustoha tentunya dapat membantu ketahanan pangan nasional atau setidaknya dapat memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat sekitar hutan.
"Silahkan manfaatkan sebesar-besarnya dalam rangka meningkatkan produktivitas lahan, sehingga kebutuhan pangan masyarakat yang ada disekitar hutan dapat terpenuhi dari kawasan hutan," katanya.
Sementara itu pemanfaatan lahan hutan lebih produktif pada tanaman pangan, dijelaskan Mustoha karena sesuai Inpres nomor 5 tahun 2011 tentang ketahanan pangan.
Inpres tersebut digagas, kata Mustoha karena Indonesia diperkirakan akan mengimpor beras dampak dari kondisi iklim ektrem yang mempengaruhi menurunnya produksi pangan.
"Oleh karena itu kita punya lahan banyak belum optimal, maka kita optimalkan lahan-lahan hutan," katanya.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011