Paling tidak dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, pertumbuhan kargo udara di dunia akan mengalami kenaikan tiga kali lipat, dengan rata-rata pertumbuhan 5,9 persen per tahun.

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perhubungan memprediksikan, pertumbuhan kargo udara dalam beberapa tahun ke depan, akan meningkat hingga tiga kali lipat, menyusul meningginya tren pertumbuhan sektor ini secara signifikan atau minimal 10 persen per tahun.

"Paling tidak dalam kurun waktu 20 tahun ke depan, pertumbuhan kargo udara di dunia akan mengalami kenaikan tiga kali lipat, dengan rata-rata pertumbuhan 5,9 persen per tahun," kata Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Denny L Siahaan dalam siaran pers, di Jakarta, Rabu.

Sementara itu, pertumbuhan angkutan kargo udara domestik di Indonesia 20,07 persen (2010) dan pertumbuhan angkutan kargo udara internasional 14,14 persen (2010).

Meski demikian, pertumbuhan kargo udara di Indonesia masih terhambat dengan tidak tersedianya informasi data dan informasi tentang pemasaran, jaringan, dan pola distribusi barang/kargo secara lengkap di bandara.

Selain itu, katanya, penanganan kargo udara masih menggunakan paradigma lama, yaitu terminal barang difungsikan layaknya gudang tempat pengendapan barang, fasilitas kargo handling masih masih menggunakan sistem manual dan belum dilengkapi dengan peralatan penunjang angkutan kargo yang memadai.

Menurut Denny, hal itu terungkap dalam diskusi bertema "Pengembangan Angkutan Kargo Udara Domestik dan Internasional di Indonesia" yang diselenggarakan lembaganya pada awal pekan ini.

Untuk itu, forum diskusi itu juga antara lain mengusulkan, untuk meningkatkan angkutan kargo udara di Indonesia perlu membentuk pusat penyebaran kargo udara dengan melakukan optimalisasi fasilitas angkutan kargo udara yang ada.

"Selanjutnya membentuk bandar udara pusat penyebaran kargo khusus (bounded area), yang dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan penanganan kargo udara yang memadai di bandara-bandara besar," ujar Denny.

Tampil sebagai pembicara dalam forum itu Djoko Murjatmoko dari Perhubungan Udara, Drs Sulistyo Wijayadi, Direktur Niaga PT Angkasa Pura II dan Siti Aryanti, Sekjen Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia.

Djoko Murjatmoko mengemukakan, pemerintah memberikan kesempatan yang luas kepada swasta untuk dalam penyelenggaraan bandara udara, dan menghapus monopoli dalam penyediaan jasa penerbangan.

Sulistyo Wijayadi mengemukakan, saat ini pertumbuhan lalulintas pergerakan kargo udara sangat cepat, namun belum bisa diimbangi dengan peningkatan fasilitas terminal kargo udara di bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II.

"Akibatnya terjadi penumpukan, tidak nyaman, keselamatan barang tidak terjamin," katanya.

(E008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011