Saya sangat malas dan takut bila tidak bisa melakukan gerakan baru,"

Hong Kong (ANTARA News) - Usia tak menjadi masalah bagi sejumlah nenek asal Hong Kong, yang meraih sabuk hitam Taekwondo, setelah mereka mendemonstrasikan kekuatan tendangan dan pukulan mereka pada Rabu.

Tujuh nenek "perkasa", meski berusia 63 hingga 74 tahun, mendapat peringkat tertinggi olah raga bela diri asal Korea itu, setelah mereka melewati ujian kelas Taekwondo untuk manula di China bagian selatan, demikian laporan "South China Morning Post".

Tantangan terberat justru bukan berasal dari gerakan fisik melainkan semua gerakan yang harus mereka ingat, ujar nenek tertua dalam grup tersebut. Ujiannya meliputi tendangan dasar dan empat pola serangan serta gerakan pertahanan.

"Beruntung, kami memiliki satu teman sekelas yang mencatat semua pola dengan terperinci," ujar Lam Sai-mui (74 tahun) kepada "the South China Morning Post". Ia mengatakan bahwa catatan tertulis tersebut membantunya dalam berlatih memukul dan menendang setiap hari, demikian laporan AFP.

"Saya sangat malas dan takut bila tidak bisa melakukan gerakan baru," kata Lam, yang mengaku memiliki radang kaki sejak lama, namun rasa sakitnya hilang setelah ia mengikuti pelatihan Taekwondo itu pada tahun lalu.

Taekwondo memiliki sabuk dengan warna yang berbeda sebagai penunjuk tingkat kemampuan, mulai dari sabuk putih untuk pemula dan sabuk hitam untuk level tertinggi.

Kepala pelatih Asosiasi Taekwondo Praktis Hong Kong, Chan Pik-chau, mengatakan bahwa ia terinspirasi untuk membentuk program khusus manula setelah melihat kelas sejenis di Korea Selatan, negara Taekwondo menjadi olah raga nasional. (SDP-02)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011