Jalinan komunikasi yang baik diantara pemangku kepentingan yang ada, yakni para pekerja itu, perusahaan yang menyalurkan mereka, pemda daerah asal serta pemerintah negara tujuan, diharapkan dapat pula mendorong motivasi kerja meningkatkan produktivitSolo (ANTARA News) - Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Tengah menyarankan perlu adanya jalinan komunikasi antara pekerja, pemda asal dan perusahaan pengerah tenaga kerja serta pemerintah negara tujuan kerja untuk mengontrol kondisi pekerja migran.
Saat berbicara dalam konferensi internasional parlemen Asia, di Solo, Rabu, Wagub Jateng Rustriningsih menuturkan bahwa melalui komunikasi teleconference secara berkala dan intensif, kondisi para pekerja migran itu dapat segera diketahui.
"Pekerja akan lebih terkontrol, merasa aman dan kemungkinan munculnya kekerasan juga kecil," ujarnya.
Selain itu, ia menambahkan, jalinan komunikasi yang baik diantara pemangku kepentingan yang ada, yakni para pekerja itu, perusahaan yang menyalurkan mereka, pemda daerah asal serta pemerintah negara tujuan, diharapkan dapat pula mendorong motivasi kerja meningkatkan produktivitasnya.
Lebih lanjut Rustriningsih mengatakan bahwa Jawa Tengah merupakan salah satu kantong TKI. Di satu sisi keberadaan para TKI itu cukup membantu perekonomian masyarakat setempat. Namun pada sisi lain masih banyak pula keluhan para TKI itu yang tidak tersampaikan.
"Tidak hanya permasalahan perlindungan dari tindak kekerasan selama bekerja di luar negeri, tetapi juga keterbatasan komunikasi ataupun diskriminasi sosial," ujarnya.
Pada bagian lain, Rustriningsih memberikan apresiasi yang tinggi atas terpilihnya Solo sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional APA.
Ditegaskannya bahwa dari sosial budaya, masyarakat Jawa Tengah memiliki beragam seni dan budaya yang menarik sekaligus lingkungan sosial yang positif.
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011