Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang menyarankan tahapan Grand Design Kalimantan Tengah 2045 yang sedang disusun tim Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan Kalteng dapat disesuaikan kembali dengan memulai dari tahun berjalan hingga 2045.
Hal itu, kata dia saat menjadi pembicara diskusi kelompok terpumpun terkait dengan Grand Design Kalimantan Tengah (GDKT) 2045 yang digagas Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) bersama Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) secara virtual di Palangka Raya, Senin, agar satu alur dengan adanya program pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
"Jangan sampai kita menyiapkan yang sudah terjadi dan tidak sejalan dengan agenda pembangunan nasional, khususnya pembangunan IKN," ucap dia.
Meski begitu, Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, mengapresiasi tim yang telah menyiapkan GDKT 2045.
Sebab, menurut dia, sesuai dengan kondisi nyata di lapangan dan dedikasi tim menyiapkan peta jalan menuju provinsi berjuluk "Bumi Tambun Bungai-bumi Pancasila ini, menuju yang lebih baik, tentunya akan membantu memiliki panduan dalam beberapa dekade mendatang.
Teras mengatakan ada indikasi kemajuan dan beberapa skenario pembangunan yang disiapkan, di mana skenario itu mulai dari normal, moderat, dan optimis menjadi gambaran yang dipegang.
Oleh karena itu, katanya, tinggal bagaimana pendekatan tidak biasa atau "business not as usual", dapat diprioritaskan.
"Kita harus berani membuat prediksi apa yang akan dan harus dilakukan Kalteng di masa depan," kata dia.
Baca juga: Anggota DPD harapkan pembangunan Pelabuhan Batanjung segera tuntas
Senator asal Kalteng itu menyebut, pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai bagian dari empat pilar pembangunan Indonesia Maju 2045 juga perlu didorong, agar ada akselerasi.
Sebab, katanya, visi Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia, tidak akan tercapai tanpa keunggulan SDM dan sinergi antarpemerintah pusat dan daerah, serta antarpemerintah daerah di Kalimantan.
Dia bercerita pengalaman dirinya sejak menjadi Gubernur Kalteng pada 2005-2015, di mana kemajuan yang dicapai Kalteng saat itu, baik pembangunan infrastruktur, pendidikan, maupun kesehatan, tidak akan berarti tanpa ada sinergi pusat dan daerah.
Oleh karenanya, katanya, dalam GDKT perlu ada unsur kebersamaan, gotong royong, serta "huma betang" sebagai bagian dari visi Kalteng 2045.
"Bagi saya, tidak akan pernah majunya suatu daerah karena hebatnya pemimpin semata. Hebat tidaknya pemimpin daerah, ditentukan oleh kolaborasi kerja dengan berbagai pihak, termasuk pimpinan di daerah lain yang ada di sekitar Kalteng," kata dia.
Pada kesempatan itu, dia juga mengingatkan sekaligus meminta kepada Bappenas agar dapat mendorong kembali pembangunan transportasi kereta api di Kalteng yang terkoneksi dengan IKN.
Baca juga: Anggota DPD: Kepala Otorita IKN kaya pengalaman dan saling melengkapi
Baca juga: Anggota DPD berbagi konsep kepemimpinan ala humabetang ke mahasiswa
Baca juga: Teras Narang minta SDM di Kalimantan dilibatkan bangun IKN
Ia mengaku rencana itu telah dimulai saat era kepemimpinan dirinya di daerah setempat dan sudah sempat disetujui pemerintah pusat.
"Saya tidak tahu berada di mana pada 2045 mendatang. Tapi saya ingin mengajak semua pemangku kepentingan untuk meninggalkan warisan GDKT 2045 yang memuat terkait gagasan ini, sebagai catatan sejarah bahwa generasi kita pernah berupaya mewujudkan integrasi pembangunan di Kalimantan," demikian Teras Narang.
Pewarta: Kasriadi/Jaya M Manurung
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2022