Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Yudi Pramadi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa malam, menyebutkan total penawaran yang masuk mencapai Rp10,25 triliun.
Sedangkan rincian jumlah dimenangkan sebesar Rp4,15 triliun adalah seri SPN03111228 sebesar Rp0,150 triliun, dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 5,233 persen dan akan jatuh tempo 28 Desember 2011.
Kemudian SPN12120914 sebesar Rp0,350 triliun dengan imbal hasil/harga rata-rata tertimbang 5,25 persen dan akan jatuh tempo 14 September 2012.
Untuk FR0055 sebesar Rp1 triliun, dengan imbal hasil 6,47266 persen, tingkat kupon 7,375 persen dan akan jatuh tempo 15 September 2016.
Seri FR0059 sebesar Rp1,15 triliun dengan imbal hasil 7,56969 persen, tingkat kupon 7,00 persen dan akan jatuh tempo 15 Mei 2027.
Kemudian seri FR0058 sebesar Rp1,5 triliun dengan imbal hasil 7,84229 persen, tingkat kupon 8,25 persen dan akan jatuh tempo 15 Juni 2032.
Jumlah penawaran yang masuk untuk SPN03111228 sebesar Rp2,14 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 6,25 persen dan terendah 4,75 persen.
Penawaran yang masuk untuk SPN12120914 sebesar Rp1,9 triliun dengan imbal hasil/harga tertinggi yang masuk 6,75 persen dan terendah 5,25 persen.
Penawaran yang masuk untuk FR0055 sebesar Rp2,253 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,00 persen dan terendah 6,375 persen.
Penawaran yang masuk untuk FR0059 sebesar Rp1,535 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 7,90625 persen dan terendah 7,37500 persen. Sementara penawaran yang masuk untuk FR0058 sebesar Rp2,425 triliun dengan imbal hasil tertinggi yang masuk 8,25 persen dan terendah 7,68750 persen.
Jumlah yang dimenangkan sebesar Rp4,15 triliun lebih rendah dari target indikatif yang ditetapkan sebelumnya yaitu Rp5 triliun. (ANT)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011