Palangka Raya (ANTARA News) - Menteri Lingkunan Pembangunan Internasional Norwegia Erik Solheim dan Menteri Departemen Lingkungan, Makanan, dan Urusan Pedesaan (DEFRA) Inggris Jim Paice menyatakan, pihaknya sangat ingin membantu melestarikan hutan yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
"Saat ini masalah pemanasan global sudah menjadi pembahasan dunia, kami berharap dengan menjaga dan melestarikan hutan yang ada di Kalteng karena bisa membantu mengatasi permasalahan perubahan iklim," kata Erik Solheim, di Palangka Raya, Selasa.
Menurutnya, program implementasi pengurangan emisi karbon akibat deforestasi dan degradasi hutan atau yang biasa dsebut dengan REDD plus akan sangat bermanfaat untuk masyarakat serta pelestarian lingkungan.
Ia mengatakan, saat ini Norwegia juga berusaha untuk mengurangi penggunaan jumlah energi yang tidak bisa diperbarui. Sehingga jumlah emisi yang ada di negara tersebut juga berkurang.
"Kami memiliki target dalam pengurangan emisi tersebut, dan saat ini mungkin baru tercapai 15-16 persen dari yang diharapkan," ucapnya.
Ia menjelaskan, saat ini pemerintahan Norwegia dan Inggris masih mencari cara untuk menggunakan energi dengan sumber daya alam yang bisa diperbarui. misalnya seperti pembangkit listrik dengan tenaga surya, tenaga angin, atau tenaga ombak atau air.
"Pemerintah Norwegia akan menghibahkan dana sebesar 1 miliar dolar AS untuk pelaksanaan program pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan di Indonesia, supaya program REDD plus bisa berjalan dengan lancar," ungkapnya.
Pihaknya menegaskan, tantangan terbesar yang dihadapi Norwegia saat ini adalah, bagaimana caranya agar bisa mengurangi penggunaan jumlah minyak dan gas dalam skala besar.
Sementara itu, Menteri Departemen Lingkungan, Makanan, dan Urusan Pedesaan (DEFRA) Inggris Jim Paice menambahkan, di negara tersebut pihaknya selalu mencoba dengan berbagai macam cara dan fokus mengenai masalah perubahan iklim yang terjadi saat ini.
"Strategi yang kami lakukan tidak berbeda jauh dengan negara lain seperti Norwegia, oleh sebab itu Kalteng yang memiliki potensi tanah gambut luar biasa tentu sangat cocok untuk menjadi daerah percontohan pelaksanaan program REDD plus," ujarnya.
Jim Paice juga mencontohkan, di Inggris apabila ada pembangunan jalan menggunakan energi yang tidak diperbarui, maka akan dikenakan pajak lebih tinggi. Selain itu, harga bahan bakar mesin yang menggunakan energi tidak bisa diperbarui juga lebih mahal.
"Oleh sebab itu, kami mengajak seluruh masyarakat dunia dan khususnya di Kalteng untuk bersama-sama melestarikan alam sekitar terutama hutan. Demi mencegah terjadinya perubahan iklim yang dapat merugikan mahkluk hidup," imbuhnya.
(ANT-236/M027)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011