Medan (ANTARA) - Pemprov Sumatera Utara mengalokasikan anggaran Rp2,7 triliun untuk perbaikan infrastruktur sampai 2023 dan sebanyak Rp810 miliar atau 30 persen dari anggaran infrastruktur itu diperuntukkan untuk wilayah zona dataran tinggi.
Adapun daerah yang masuk zona dataran tinggi yakni Kabupaten Simalungun, Karo, Dairi, Pakpak Bharat, Pematangsiantar, Toba, Samosir, Tapanuli Utara, dan Humbang Hasundutan. Di zona dataran tinggi akan ada perbaikan jalan sepanjang 120 kilometer.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, di Medan, Senin, mengatakan perbaikan jalan atau infrastruktur dilakukan untuk memberikan kemudahan kepada masyarakat.
“Kalau satu kilometer menghabiskan Rp5 miliar, berarti kalau uangnya Rp300 miliar, setahun hanya 60 kilometer, kapan selesainya, maka inilah langkah yang kita lakukan,” katanya.
Baca juga: Penumpang kereta api di Sumut semakin meningkat sejak Maret
Ruas dan panjang jalan yang akan diperbaiki di sembilan kabupaten/kota di kawasan dataran tinggi tahun anggaran 2022-2023 yakni di Kabupaten Simalungun sepanjang 24,6 kilometer.
Di Kota Pematang Siantar 5,64 kilometer, Tapanuli Utara 14,3 kilometer, Humbang Hasundutan 12,5 km, Toba 14 kilometer, Samosir sembilan kilometer dan Karo sepanjang 26,67 kilometer.
Kemudian di Kabupaten Dairi perbaikan dilakukan sepanjang 11 kilometer serta di Kabupaten Pakpak Bharat sepanjang 2,4 kilometer.
Baca juga: Disbudpar Sumut benahi kualitas layanan destinasi wisata
Gubernur menambahkan di tahun yang sama pihaknya juga akan melakukan berbagai pembangunan infrastruktur prioritas. Di antaranya pembangunan Jembatan Aek Pardomuan di Tapanuli Utara.
Pembangunan bangunan perkuatan tebing Sungai Aek Siborgung Tarutung, Tapanuli Utara, tebing Sungai Bah Bolon Simalungun, dan tebing Sungai Bah Lombut Simalungun. Serta rehabilitasi atau perbaikan dan pembangunan infrastruktur pengendalian banjir pada Sungai Lau Mbelin dan Sungai Lau Nagan, Karo.
Pewarta: Juraidi dan Andika
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022