Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi X DPR Jamal Azis mengatakan DPR selalu terbuka bagi masyarakat untuk membahas hal-hal penting termasuk permasalahan dalam sepak bola nasional.

"Kami selalu terbuka untuk diajak berdialog atau dengar pendapat, tapi lakukan semuanya sesuai aturan. Bukan kami yang harus memanggil," ujar Jamal Azis dalam suatu diskusi sepak bola yang digelar oleh media GoSport di Jakarta, Selasa.

Jamal mengungkapkan Komisi X DPR yang membawahi bidang olahraga cukup peka dalam menangkap persoalan yang terjadi dalam olahraga nasional, termasuk sepak bola (PSSI).

Menurutnya, PSSI pasca kongres memilih ketua umum baru pada 9 Juli lampau di Solo kini justru terjerembab pada keadaan yang tidak lebih baik dari sebelumnya.

Jamal mengaku sangat prihatin bila ternyata dalam menata kompetisi sebagai basis pembinaan atlet pun terjadi kekisruhan dengan adanya pertentangan kepentingan.

Sebagaimana diketahui, PSSI telah menetapkan anggota kompetisi level tertinggi (Liga Super Indonesia) akan diikuti 24 klub anggota, yang enam di antaranya masuk tanpa melalui proses peraturan yang berlaku (statuta).

Meski hanya persoalan kompetisi, lanjutnya, pemerintah --dalam hal ini Kemenpora-- seharusnya juga bersikap tanggap.

"Lakukan segala sesuatunya sesuai dengan aturan. Kalau memang pemerintah harus proaktif, seharusnya dipanggil sesuai urutan yakni Kemenpora, KONI Pusat, baru kemudian PSSI. Pintu DPR selalu terbuka untuk melakukan dengar pendapat, tapi tidak selalu harus kami yang memanggil," ujarnya.

Jamal Azis juga menyoroti berbagai wewengkon jabatan yang ada dalam kepengurusan PSSI saat ini, dimana terdapat Komite Media.

Jamal menyerukan, Komite Media PSSI seharusnya bisa berperanan sebagai jembatan untuk melakukan dengar pendapat itu dengan Komisi X DPR.
(ANT-132/A016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011