Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan stok minyak goreng dan kebutuhan pangan lainnya tersedia di pasaran menjelang Ramadhan meski tanpa operasi pasar.

"Memasuki Ramadhan dan Idul Fitri nanti kami harapkan minyak goreng dan bahan pangan lainnya tersedia," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota Jakarta, Senin.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sudah menghadirkan minyak goreng curah di pasaran dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp14.000 per liter.

Sedangkan harga minyak goreng kemasan, lanjut dia, pemerintah tidak mengaturnya namun diserahkan kepada mekanisme pasar.

Pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat untuk tetap menjaga stabilitas harga kebutuhan meski tanpa ada operasi pasar.

Baca juga: Pedagang warteg naikkan harga imbas mahalnya minyak goreng
Baca juga: Mendag: Jutaan liter minyak goreng lenyap di Jakarta-Medan-Surabaya

Direktur Utama BUMD DKI Jakarta, PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo mengatakan saat ini pihaknya memiliki total stok sekitar 40 ribu liter minyak goreng curah.

Stok tersebut untuk penjualan normal, hingga paket hemat yang digabung dengan beras dan kebutuhan untuk paket bantuan sosial bagi warga yang menjalani isolasi mandiri.

"Minyak goreng curah sebanyak 40.000 liter adalah total stok, yaitu untuk penjualan normal, operasi pasar, untuk paket hemat di-'bundling'
dengan beras dan untuk kebutuhan paket isoman bansos," katanya, Rabu (16/3).

Sedangkan menjelang Ramadhan, Pemprov DKI bersama BUMD bidang pangan akan mengadakan pasar murah di 92 gerai secara tetap dan kelurahan bergantian mulai Senin (21/3) hingga seminggu setelah Idul Fitri.

Adapun kebutuhan yang dijual di antaranya beras lima kilogram, telur ayam, susu UHT, gula kristal putih, daging ayam beku dan daging sapi beku.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan pada Rabu (16/3) menghentikan pelaksana operasi pasar di wilayah mengingat minyak goreng kemasan sudah mulai didistribusikan secara normal dengan harga sesuai mekanisme pasar.

Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022