Jakarta (ANTARA) - Rektor Universitas Katolik Indonesia (Unika) Atma Jaya Dr Agustinus Prasetyantoko mengatakan dunia pendidikan harus ambil bagian dalam pembangunan Metaverse Indonesia.

“Metaverse Indonesia sendiri akan diluncurkan pada Presidensi G20 Indonesia pada akhir tahun mendatang. Ini merupakan salah satu dari tiga prioritas pemerintah dalam G20 yakni arsitektur kesehatan global yang lebih inklusif, transformasi digital dan transisi energi,” ujar Prasetyantoko dalam penandatanganan kerja sama proyek Metaverse dengan PT WIR Asia di Jakarta, Senin.

Metaverse Indonesia tersebut masuk ke dalam prioritas transformasi digital. Menurut Prasetyantoko, kesempatan tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin termasuk dunia pendidikan.

“Dunia pendidikan harus ambil bagian dalam penyiapan Metaverse Indonesia,” kata dia.

Baca juga: Universitas Atma Jaya kembangkan perkuliahan di Metaverse

Melalui kerja sama itu, lanjut dia, Unika Atma Jaya menjadi kampus pertama di Tanah Air yang akan memulai perkuliahan di Meteverse atau alam semesta fiktif tersebut. Metaverse sudah dilakukan oleh generasi muda di dalam permainan dan kampus harus berbenah ikut ambil bagian dalam perubahan tersebut.

“Kampus harus bisa menyiapkan diri, karena lima atau 10 tahun mendatang mereka yang akan menjadi mahasiswa, dan kampus harus bisa mempersiapkannya mulai dari sekarang,” imbuh dia.

Untuk tahap awal, kerja sama itu akan diterapkan pada lima hingga tujuh mata kuliah, di antaranya manajemen, psikologi, dan mata kuliah di fakultas teknik. Sebelumnya, Atma Jaya sudah menerapkan teknologi Augmented Reality (AR) pada program studi kedokteran.

Chief Innovation Officer WIR Asia, Jeffrey Budiman mengatakan pembangunan ekosistem metaverse seperti Metaverse Indonesia yang berskala masif membutuhkan dukungan berbagai pihak, termasuk sektor pendidikan.

“Indonesia harus siap memanfaatkan Metaverse ini untuk kemajuan ke depannya. Saat ini, sudah banyak sektor yang memanfaatkan Metaverse seperti perbankan, properti dan termasuk pendidikan,” kata Jeffrey.

Jeffrey juga menambahkan kampus juga harus bisa menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang siap bergelut pada dunia Metaverse tersebut, dengan cara membiasakannya sejak di bangku perkuliahan.***3***

Baca juga: Dukung momentum G20, Mandiri siap kembangkan potensi metaverse

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022