Istanbul (ANTARA) - Sebuah kapal pesiar mewah yang dikaitkan dengan oligarki Rusia yang terkena sanksi, Roman Abramovich, terlihat berlayar beberapa kilometer dari pantai barat daya Turki pada Senin.
Data penelusuran kapal menunjukkan kapal itu terlihat di Turki setelah melintasi perairan Uni Eropa (EU) dalam beberapa hari terakhir.
Abramovich adalah miliuner Rusia yang dimasukkan ke daftar hitam EU pekan lalu bersama puluhan orang super kaya Rusia lainnya. Pemerintah negara-negara EU telah menyita sejumlah kapal pesiar dan aset mewah milik mereka.
Sejumlah pemimpin dunia sedang berusaha mengisolasi Presiden Vladimir Putin dan sekutunya karena agresi militer Rusia di Ukraina.
Pekan lalu, Abramovich terbang meninggalkan Istanbul dengan jet pribadinya. Menurut data penelusuran pesawat, penerbangan itu merupakan kali kedua yang dilakukan oleh jet Abramovich antara Istanbul dan Moskow dalam tiga hari.
Kapal pesiar sepanjang 140 meter itu berlayar dengan bendera Bermuda, menurut situs pemantauan Marine Traffic. Pada 8 Maret, kapal bernama Solaris itu meninggalkan sebuah galangan di Barcelona setelah menjalani perbaikan.
Solaris meninggalkan kota resor Tivat di Adriatic, Montenegro, pada 13 Maret menuju Turki, dan mengitari pulau Kreta di Yunani belakangan ini.
Situs tersebut juga memperlihatkan bahwa kapal itu berada sekitar 3 km dari pantai Turki pada Senin, bergerak ke arah resor wisata Datca.
Kapal pesiar buatan Jerman yang pertama kali berlayar awal tahun lalu itu adalah satu dari beberapa kapal pesiar yang dimiliki Abramovich, menurut sejumlah laporan dari SuperYachtFan, SuperYacht Times dan Forbes.
Beberapa kelompok investor telah menawar klub sepak bola Inggris, Chelsea, dari Abramovich, yang terkena sanksi dari pemerintah Inggris menyusul invasi Rusia di Ukraina.
Sumber: Reuters
Baca juga: Spanyol sita kapal pesiar milik orang kaya Rusia di Barcelona
Baca juga: Menengok isi kapal pesiar terbesar di dunia yang debut hari ini
Baca juga: 48 penumpang kapal pesiar Royal Caribbean positif Omicron
Penerjemah: Anton Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022