Saya baru dengar kabar itu hari ini. Silakan ditanyakan kembali ke sumber yang mengatakan demikianSukoharjo (ANTARA News) - Pengurus Pondok Pesantren Islam "Al Mukmin" Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah menyatakan bahwa Ahmad Yosepa, pelaku peledakan bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, bukanlah alumni pondok pesantren tersebut.
"Kami telah melakukan pengecekan pada data alumni dan tidak ada nama Pino Damayanto sebagai salah satu alumni di sini," kata Pejabat Hubungan Masyarakat Ponpes "Al Mukmin", Hamim Sofyan, di Sukoharjo, Selasa.
Pernyataan Hamim disampaikan untuk membantah kabar yang menyebutkan bahwa Pino Damayanto alias Ahmad Yosepa alias Hayat merupakan alumni salah satu pondok pesantren terbesar di Sukoharjo tersebut.
"Saya baru dengar kabar itu hari ini. Silakan ditanyakan kembali ke sumber yang mengatakan demikian," kata Hamim.
Hamim mengatakan pihaknya sudah mulai terbiasa jika kasus-kasus pengeboman dikaitkan dengan ponpes yang dinaunginya.
"Kami selalu mengikuti berita tentang kasus pengeboman dan sudah terbiasa jika dikaitkan dengan Al Mukmin. Namun pada kasus ini, kami tidak merasa dikaitkan," kata dia.
Hal tersebut, kata dia, dikarenakan almarhum pelaku telah dinyatakan sebagai warga Cirebon dan tidak berkaitan dengan Ngruki.
Dia menjelaskan jumlah alumni dan santri di Ponpes Al Mukmin sejak angkatan pertama hingga angkatan ke-74 mencapai angka 4.000 orang.
Hingga saat ini, lanjut dia, kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren tersebut masih berjalan lancar seperti biasa tanpa pengaruh yang signifikan tentang pemberitaan bom di beberapa media massa.
"Selagi tidak ada kaitannya, santri dan pengurus tetap tenang dan tidak terpengaruh," kata dia.
Selain itu, menurut Hamim, pihak pengurus pesantren telah membatasi masuknya informasi kepada para santri.
"Kami tidak pernah melarang santri untuk menonton televisi tetapi kami juga tidak memfasilitasi mereka untuk melakukan kegiatan itu di komplek pesantren," kata dia.
(ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011