Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat tipis merespon kebijakan moneter bank sentral China People's Bank of China (PBoC).
IHSG ditutup naik 0,22 poin ke posisi 6.955,18. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,01 poin atau 0,2 persen ke posisi 1.003,76
"IHSG ditutup berbalik arah menguat tipis, sementara bursa regional Asia di penutupan perdagangan hari ini mixed. Pasar tampaknya merespon langkah kebijakan moneter dan fiskal China dalam upaya menjaga pemulihan ekonominya mengingat China merupakan salah satu kekuatan ekonomi dunia saat ini," tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Senin
Di sisi lain, pelaku pasar tampaknya terbebani kondisi perkembangan eskalasi Rusia-Ukraina. Di tengah upaya perdamaian kedua negara tersebut, pasukan Rusia dan Ukraina bertempur memperebutkan kota pelabuhan Ukraina, Mariupol.
Sementara Ukraina menolak seruan Rusia untuk menyerahkan kota pelabuhan Mariupol sehingga tempat penduduk dikepung dengan sedikit makanan, air dan listrik dalam krisis kemanusiaan yang meningkatkan tekanan pada para pemimpin Eropa untuk memperketat sanksi terhadap Moskow.
Sementara Rusia memberi ultimatum agar kota tersebut diserahkan dan sebagai gantinya, akan dibuka jalur evakuasi. Kondisi itu membuat Uni Eropa kembali akan mempertimbangkan apakah akan memberlakukan embargo terhadap Rusia.
Hal yang sama juga dari Amerika Serikat (AS) dimana Deputi Penasihat Keamanan Nasional AS bahwa pemerintah AS dapat memperluas sanksi lebih lanjut untuk Rusia akibat menyerang Ukraina.
Sementara itu, China berupaya untuk menjaga pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter dan fiskalnya. Dalam kebijakan moneter, bank sentral China tetap mempertahankan suku bunga pinjaman satu tahun tidak berubah pada level 3,7 persen sebagai upaya dalam menjaga pertumbuhan ekonominya.
Di sisi lain dukungan juga datang dari kebijakan fiskal dimana pemerintah China akan melakukan relaksasi perpajakan. Dalam relaksasi tersebut direncanakan pajak penghasilan untuk perusahaan kecil akan dipangkas dari semula 25 persen menjadi 20 persen.
Dibuka melemah, IHSG bergerak fluktuatif sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG terus bergerak di teritori negatif namun menguat di menit-menit akhir perdagangan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor transportasi & logistik naik paling tinggi yaitu 0,7 persen, diikuti sektor teknologi dan sektor perindustrian masing-masing 0,29 persen dan 0,32 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi di mana sektor keuangan turun paling dalam yaitu minus 1,42 persen, diikuti sektor barang konsumen primer dan sektor barang baku masing-masing minus 0,67 persen dan minus 0,28 persen
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" di seluruh pasar sebesar Rp567,93 miliar. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi jual asing dengan jumlah jual bersih Rp383,24 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.308.545 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 28,51 miliar lembar saham senilai Rp12,98 triliun. Sebanyak 232 saham naik, 284 saham menurun, dan 171 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Hang Seng melemah 191,06 poin atau 0,89 persen ke 21.221,34, indeks Shanghai naik 2,62 poin atau 0,08 persen ke 3.253,69, dan Straits Times meningkat 22,05 poin atau 0,66 persen ke 3.352,68. Sedangkan bursa saham Jepang tutup.
Baca juga: Rupiah menguat tipis menanti perkembangan konflik di Ukraina
Baca juga: Emas naik di Asia karena krisis Ukraina berlanjut, Fed batasi kenaikan
Baca juga: Minyak melonjak setelah UE rencanakan gabung AS embargo minyak Rusia
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022