Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan melantik Marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI dan Marsekal Herman Prayitno sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) di Istana Negara Jakarta, Senin (13/2) mendatang. Menurut Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto dalam keterangan persnya bersama para kepala staf angkatan dan Marsekal Djoko Suyanto di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Jumat, Presiden hari ini telah mengeluarkan Keppres yang memberhentikan dirinya sebagai Panglima TNI dan mengangkat Marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI yang baru. Selain itu, katanya, Presiden juga telah mengeluarkan Keppres yang mengangkat Wakasau Herman Prayitno sebagai Kasau menggantikan Djoko Suyanto. "Panglima TNI dan Kasau yang baru akan dilantik Senin mendatang di Istana Negara," katanya. Serah terima jabatan Panglima TNI akan dilaksanakan pada Senin (20/2) mendatang. Sedang Sertijab Kasau dilaksanakan pada Rabu (15/2) dengan Inspektur Upacara Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto. Herman Prayitno adalah teman seangkatan Marsekal Djoko Suyanto, Laksamana Slamet Soebijanto (Kasal), Kapolri Jenderal (Pol) Sutanto, Kasum TNI Letjen Endang Suwarya, maupun Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Mereka adalah lulusan Akabri 1973. Menanggapi pertanyaan tentang dominannya lulusan Akabri 1973 di berbagai posisi strategis di TNI sekarang ini, Panglima TNI mengatakan faktor senioritas memang menjadi salah satu pertimbangan dalam promosi dan penempatan para perwira tinggi TNI. "Namun, banyak faktor lainnya seperti profesionalismenya," tambahnya. Mengenai posisinya setelah menyerahkan jababatan Panglima TNI kepada Marsekal Djoko Suyanto pada Senin (20/2) mendatang, ia mengatakan dirinya untuk sementara memilih beristirahat dulu. Ketika dikonfirmasi apakah dirinya hendak memasuki politik praktis atau apakah benar sudah ditawari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Penasihat Militer Presiden, atau sebagai Menko Polhukam, ia menolak menanggapinya. Panglima mengatakan, dirinya berterimakasih atas kerja sama dengan kalangan wartawan. Selain itu, katanya, kerja sama militer dengan negara-negara lain selama kepemimpinannya berkembang ke arah yang lebih baik, seperti dalam penanganan tsunami.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006