Denpasar (ANTARA News) - Jajaran TNI di Bali telah menyiapkan segala bentuk pengamanan bagi tamu-tamu negara yang akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN pada November mendatang.
Komandan Korem 163/Wira Satya Kolonel (Inf) Jacob Djoko Sarosa di Denpasar Selasa mengatakan, pihaknya sejauh ini telah melakukan persiapan pengamanan menyambut KTT ASEAN yang rencananya dihadiri oleh beberapa kepala negara.
"Persiapan sudah kami lakukan sejak bulan ini hingga puncaknya nanti di bulan November," katanya di sela-sela agenda tatap muka Kapolda Bali Irjen Pol Totoy Herwan Indra dengan tokoh masyarakat Bali di Gedung Lembah Pujian, Denpasar.
Persiapan pengaman tersebut, kata Jacob, meliputi persiapan peralatan serta pasukan khusus untuk mengamankan kawasan VVIP atau pengamanan untuk setingkat kepala negara.
Sejak bulan ini, katanya, pihaknya juga telah melaksanakan latihan pengamanan tersebut di masing-masing bagian.
"Pelaksanaan tingkat parsial sudah dilaksanakan di masing-masing bagian, baik rute yang akan dilalui oleh para kepala negara maupun gedung dan tempat penginapannya," katanya.
Selain itu, pengamanan di tingkat TNI juga akan dipersiapkan kendaraan atau mobil antipeluru yang didatangkan dari Mabes TNI, hingga pasukan penembak jitu yang akan berjaga di titik-titik tertentu.
Sementara itu, terkait ancaman teroris, Kolonel Jacob mengatakan, bahwa TNI memiliki peran untuk mendukung kepolisian.
"Kami `back up` kepolisian dengan menekankan sensor sekuriti. Karena standar keamanan tidak hanya milik TNI/Polri, namun juga pada diri sendiri keluarga dan lingkungannya. Dan peran TNI tidak harus setelah kejadian baru membatu, namun juga dari tingkat pencegahan," ujarnya.
Kolonel Jacob juga menegaskan bahwa di Bali sejauh ini belum ada yang dicurigai sebagai kelompok radikal yang bisa menjadi ancaman teror, namun katanya, setiap orang yang masuk ke Bali perlu diwaspadai.
"Mudah-mudahan tidak ada. Kami tidak bisa menyatakan belum dan sudah, tapi kita harus mendeteksi secara dini. Untuk itu kami mewaspadai setiap orang yang masuk," katanya.
(KR-PWD/M026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011