Nanti yang kami kuatkan konten yang ada di situ. Jadi bukan hanya bangunan fisik tetapi kami juga melibatkan para seniman yang ada di Solo

Solo (ANTARA) - Kota Solo segera memulai sejumlah proyek revitalisasi objek wisata untuk meningkatkan angka kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun luar kota, salah satunya di Kawasan Gatot Subroto.

"Untuk kawasan Gatot Subroto ini mau proses tender, nanti saya bocori fotonya, target pengerjaan segera," kata Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Senin.

Terkait penataan kawasan Gatot Subroto dan Ngarsopuro tersebut, dikatakannya, akan dilakukan revitalisasi secara minimalis namun tetap menarik untuk dikunjungi.

"Nanti yang kami kuatkan konten yang ada di situ. Jadi nanti ada panggung terbuka dan ada tempat untuk UMKM, kami kuatkan di konten. Jadi bukan hanya bangunan fisik tetapi kami juga melibatkan para seniman yang ada di Solo," katanya.


Baca juga: Pemkot Solo siap perkuat sektor pariwisata usai pandemi COVID-19

Meski demikian, pihaknya masih enggan memberikan keterangan terkait dengan anggaran yang disiapkan untuk penataan kawasan tersebut.

Selanjutnya, proyek revitalisasi lain yang juga akan dikerjakan dalam waktu dekat adalah penataan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Surakarta, yakni revitalisasi fase pertama.

"Untuk (fase pertama) ini tidak perlu melakukan penutupan jalan. (Targetnya) nanti bulan Desember kita bisa menikmati Jurug yang baru untuk fase satu," katanya.

Ia mengatakan sejauh ini proyek penataan sejumlah sudut Kota Solo sudah sesuai dengan jadwal.

"Kemarin kan waktu saya sakit dua minggu itu semuanya via Zoom, semua on track," katanya.

Sementara itu, mengenai penataan TSTJ, tepatnya pada pertengahan bulan Februari lalu Gibran sudah bertemu dengan investor yang akan merevitalisasi lembaga konservasi tersebut.


Baca juga: Setelah uji coba, 2 objek wisata Solo siap terima kunjungan wisatawan

Direktur Taman Safari Indonesia Hans Manansang mengatakan untuk gambaran awalnya akan menjadikan TSTJ sebagai sebuah pengalaman yang bercerita.

"Jadi tidak sekadar kebun binatang, harus jadi kebun binatang yang modern sehingga orang masuk bisa merasakan satwa seperti di habitat aslinya. Ada edukasi juga, kita bisa belajar tentang satwa itu, kita bisa melihat sifat satwa seperti saat dilakukan di alam, kita tidak merasa seperti di tempat tertutup," katanya.

Ia mengatakan untuk nilai investasi masih belum dapat dipastikan. Meski demikian, diperkirakan akan menelan anggaran lebih dari Rp20 miliar. Menurut dia, untuk pembangunan akan dilakukan secara bertahap.


Baca juga: Gibran kebut proyek pariwisata dalam kota Surakarta
Baca juga: Solo kembangkan sektor olahraga untuk dorong pariwisata

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022