Ekspansi layanan Korean Link Business tersebut juga sebagai proses transformasi KB Bukopin untuk menjadi bank global
Jakarta (ANTARA) - PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bukopin) tengah melebarkan ekspansi bisnis melalui lini Korean Link Business yang difokuskan kepada perusahaan-perusahaan berbasis Korea yang beroperasi di Indonesia.
"Ekspansi layanan Korean Link Business tersebut juga sebagai proses transformasi KB Bukopin untuk menjadi bank global," kata Direktur Utama KB Bukopin Chang Su Choi dalam siaran pers perusahaan di Jakarta, Senin.
Chang Su Choi menjelaskan KB Bukopin mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatkan jaringan bisnis Indonesia-Korea melalui perusahaan besar sebagai anchor company, untuk membangun ekosistem value chain and supply chain yang spesifik (tailored) yang akan dikolaborasikan melalui cross selling produk konsumer atau SME.
Data Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan, realisasi investasi dari Korea Selatan ke Indonesia pada 2021 mencapai 1,64 miliar dolar AS dan menempati posisi 7 besar negara yang banyak berinvestasi di Indonesia.
Menurut dia, KB Bukopin optimistis lini Korean Link Business berkembang dan menjangkau semakin banyak perusahaan Korea di Indonesia. Hal itu didukung oleh KB Kookmin Bank selaku Ultimate Shareholder Perseroan.
KB Kookmin Bank merupakan salah satu institusi perbankan terbesar di Korea Selatan dengan kepemilikan mencapai 438,4 triliun won Korea (per 31 Desember 2020) atau setara dengan Rp5.069 triliun
Dikatakannya, ekspansi bisnis yang saat ini gencar dilakukan melalui lini Korean Link Business meliputi penyaluran kredit (lending) dan penghimpunan dana (funding) dari perusahaan besar asal Korea yang beroperasi di Indonesia.
Hingga kuartal 1-2021 terdapat total 51 perusahaan Korea yang masuk dalam Korean Link Business KB Bukopin, terdiri atas 44 perusahaan dalam penghimpunan dana (funding) dan 7 lainnya dalam penyaluran kredit (lending).
Ada sejumlah nama besar perusahaan Korea yang bergabung antara lain Lotte Group, LG Electronics, Hyundai, Hankook Tire, dan Lock & Lock.
Ia menambahkan, sejak Korean Link Business efektif dijalankan, tingkat penghimpunan dana (funding) posisi 31 Desember 2021 KB Bukopin mencapai Rp7,82 triliun atau tumbuh 395,8 persen dibandingkan dengan 2020 yang senilai Rp1,57 triliun, serta tingkat penyaluran kredit (lending) posisi 31 Desember 2021 mencapai Rp420 miliar.
KB Bukopin memang sedang gencar melakukan ekspansi ke berbagai sektor bisnis. Hal ini sesuai dengan rencana bisnis 2022 yang disampaikan pada paparan publik tanggal 17 Desember 2021.
Pada segmen retail KB Bukopin akan membangun ekosistem nasabah mass affluent untuk hubungan jangka panjang dengan beragam layanan produk ritel dan memanfaatkan digital banking. Pada segmen SME, KB Bukopin akan menyediakan end to end business model yang berbasis risiko.
Pada segmen korporasi KB Bukopin akan mengoptimalkan peluang bisnis baru dengan memanfaatakan jaringan bisnis Indo-Korean (Korean Desk) melalui perusahaan besar sebagai anchor company untuk membangun ekosistem value chain & supply chain yang spesifik (tailored) yang akan dikolaborasikan melalui cross selling produk consumer atau SME.
KB Bukopin berusaha memperkuat fondasi di era baru yang lebih baik dengan transformasi visi menjadikan KB Bukopin “The First Choice of Financial Institution” serta sinergi secara internal maupun eksternal demi mencapai tujuan untuk menjadi Top 10 Bank di Indonesia, kata Chang Su Choi.
Baca juga: Bank KB Bukopin kembangkan segmen Korean Link Business
Baca juga: Bank KB Bukopin terus genjot transformasi bisnis di tengah pandemi
Baca juga: KB Bukopin-Hyundai Indonesia kerja sama pembiayaan PO kendaraan
Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022