PBB (ANTARA News) - China Senin telah menekankan dukungannya pada upaya Palestina untuk memperoleh keanggotaan penuh Perserikatan Bangsa-bangsa, tapi menyerukan tindakan internasional yang "hati-hati" terhadap Suriah.
Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi mengatakan negaranya akan mendukung presiden Palestina Mahmud Abbas dalam pemilihan di Dewan Keamanan PBB mengenai keanggotaan itu, dimana Amerika Serikat telah berjanji untuk memveto, lapor AFP.
"China secara konsisten mendukung maksud adil pembentukan sebuah negara Palestina merdeka dan mendukung keanggotaan Palestina di PBB," kata Yang dalam pidato pada Majelis Umum PBB.
Ia mengatakan China mendukung "perundingan politik" untuk mencapai solusi dua negara antara Palestina dan Israel.
Yang juga menyerukan kemajuan dalam pembicaraan antara Isral dan Suriah serta Libanon untuk mencapai "perdamaian yang komprehensif, adil dan dapat bertahan lama di Timur Tengah".
Ia menekankan kekhawatirannya mengenai Suriah, bagaimanapun, Negara-negara Barat sudah mendesakkan sanksi PBB terhadap Presiden Bashar al-Assad dan China telah mengancam untuk memveto tindakan seperti itu di Dewan Keamanan PBB.
Masyarakat internasional sebaiknya "menangani masalah Suriah dengan cara hati-hati untuk mencegah kerusuhan di Suriah dan akibatnya pada perdamaian regional," kata Yang.
Dalam seruan yang ditandai pada pasukan Bashar al-Assad dan demonstran oposisi, Yang mengatakan "kami mengharapkan bahwa pihak-pihak di Suriah akan melakukan pengendalian diri, menghindari setiap bentuk kekerasan atau lebih banyak pertumpahan darah dan konflik, serta bertindak secara cepat untuk meredakan ketegangan".
China telah bergabung dengan Rusia dalam memimpin penentangan pada sanksi PBB terhadap pemerintah Bashar al-Assad di Suriah, tempat PBB mengatakan bahwa lebih dari 2.700 orang telah tewas sejak Maret lalu.
Menlu AS Hillary Clinton telah mendesak China untuk mendukung tindakan keras PBB terhadap Suriah ketika ia bertemu dengan Yang Jiechi sesaat sebelum pidatonya, kata seorang pejabat senior AS. (S008/AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011