Sumenep (ANTARA News) - Aparat Kepolisian Resor Sumenep, Jawa Timur, terus memantau aktivis kelompok yang diduga memiliki pemahaman radikal.
Kepala Kepolisian Resor Sumenep AKBP Susanto, Senin (26/9) malam menjelaskan, aktivitas kelompok yang diduga memiliki pemahaman radikal itu terdeteksi di satu lokasi di wilayah daratan.
"Aktivitasnya terus kami pantau secara rutin dan berkesinambungan guna menghindari hal-hal tak diinginkan. Ada tim khusus yang ditugaskan untuk melakukan pemantauan," katanya usai pertemuan bersama tokoh agama dan masyarakat di Mapolres Sumenep.
Polisi bekerja sama dengan istansi samping, yakni Kodim 0827 Sumenep, dalam memantau aktivitas kelompok radikal tersebut.
"Secara umum, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Sumenep kondusif. Untuk aktivis kelompok radikal itu terpantau tidak melakukan kegiatan sejak dua bulan lalu," ujarnya tanpa menyebut nama kelompok yang dipantau secara khusus tersebut.
Susanto juga mengemukakan, pihaknya bersama pejabat yang tergabung dalam Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Sumenep senantiasa berkoordinasi guna membahas situasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
"Kami juga selalu menjalin silaturahim dengan tokoh agama dan masyarakat guna meminta bantuan mewujudkan situasi yang kondusif. Tanpa dukungan dari semua elemen masyarakat, situasi yang kondusif sulit terwujud," katanya, mengungkapkan.
Sementara Komandan Kodim 0827 Sumenep Letkol Inf Totok Sulistyono meminta warga mewaspadai adanya pendatang baru dengan tindakan yang mencurigakan.
"Kalau ada orang yang seperti itu, silakan segera lapor kepada kami atau polisi. Nantinya, laporan itu akan ditindaklanjuti dengan pemantauan yang dilakukan jajaran intelijen," ujarnya.
Kesadaran warga untuk melakukan deteksi dini demi terwujudnya situasi yang kondusif di lingkungan sekitarnya merupakan sebuah keharusan.
"Deteksi itu bukan berburuk sangka. Oleh karena itu, kalau ada orang dengan aktivitas yang mencurigakan, segera lapor kepada kami guna ditindaklanjuti dengan pemantauan oleh jajaran intelijen. Warga tidak usah bertindak sendiri guna menghindari hal-hal tak diinginkan," kata Totok, menambahkan. (DYT/M026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011