Jakarta (ANTARA News) - Komisi Disiplin PSSI mengungkapkan jumlah pelanggaran disiplin selama bulan pertama Liga Djarum Indonesia 2006 menurun 60 persen dibandingkan periode yang sama pada musim lalu. "Hingga kini, Komdis telah menyidangkan 11 kasus pelanggaran disiplin pada pertandingan, sementara pada periode yang sama musim lalu kami menyidangkan lebih dari 30 kasus," kata Ketua Komdis PSSI, Togar Manahan Nero, di Jakarta, Jumat. Menurut Togar, penurunan itu disebabkan semakin meningkatnya kemampuan dan ketegasan wasit dan panitia penyelenggara pertandingan serta pengawasan yang ketat dari tim pengawas. "Kami harus berterimakasih kepada BLI (Badan Liga Indonesia) yang telah memberikan pelatihan kepada wasit dan panitia penyelenggara sehingga kemampuan kerja mereka meningkat. Kerja kami pun jadi lebih ringan," ujarnya. "Wasit dan panpel pun kini semakin berani untuk membeberkan fakta pertandingan apa adanya, sehingga keakuratan data itu membantu kami mempercepat pengambilan keputusan. Tidak seperti dulu yang laporannya selalu menyatakan `cuaca cerah` (pertandingan berjalan lancar,--red)," lanjutnya. Selain itu, semakin canggihnya teknologi juga membantu kerja Komdis dalam memutuskan suatu kasus. "Rekaman televisi juga mempermudah kami memeriksa fakta yang ada dan mereka yang terlibat pun sulit untuk mengelak," tuturnya. Hingga Jumat (10/2), menurut Togar, tinggal dua kasus yang belum diputuskan oleh Komdis dan itupun kasus pada partai pekan lalu serta belum ada lagi laporan pelanggaran baru yang masuk ke mejanya. Ia berharap agar semua pihak turut bekerja sama agar kelak pelanggaran disiplin mencapai titik nol. "Jika itu bisa tercapai maka bisa dikatakan bahwa sepakbola Indonesia telah berkembang semakin baik. Dan perlu saya tegaskan, tidak ada satu klub dan pemain pun yang kebal hukum jika melakukan pelanggaran," katanya. Hingga kini Komdis telah menjatuhkan hukuman berat berupa larangan bertanding satu tahun bagi tiga pemain yaitu Marwal Iskandar dari Persija Jakarta, serta dua pemain Persibom Bolaang Mongondow, Syafrudin Rasyid dan Sofian Hadi. Ketiga pemain itu terbukti melakukan penganiayaan terhadap wasit.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006