Aplaus

Mendengar kabar insiden Marc Marquez sampai harus dilarikan ke rumah sakit, para penonton kaget. Mereka langsung mencari ponsel untuk mencari tahu dari media daring.

Salah seorang yang mengenakan jersey bernomor "93" bertuliskan "Marquez" sempat tak percaya dan mengira kecelakaan terjadi tidak terlalu parah atau seperti pada hari-hari sebelumnya. Namun, setelah membaca berita bahwa Marquez mengalami gegar otak, ia terdiam dan menunjukkan raut wajah kecewa.

"Mau bagaimana lagi, Marquez tidak main. Semoga segera pulih dan balapan lagi," katanya.

"Tapi saya mau tetap lihat MotoGP," tambah pria yang tak bersedia menyebut namanya tersebut.

Pukul 16.15 WITA, saat start dimulai, warga yang hanya mendengar kerasnya suara gas sepeda motor pembalap spontanitas bertepuk tangan.

Baca juga: Jinakkan lintasan basah Mandalika, Oliveira juarai GP Indonesia

Mereka menandai saat helikopter yang terbang di atas dengan membawa kamera siaran langsung berhenti sejenak, kemudian berjalan mengitari sirkuit.

"Nah, helikopternya sudah jalan dan berputar. Berarti sudah start," tutur Rian, salah seorang penonton kepada temannya.

Tepat saat pebalap-pebalap melintas di tikungan yang bebas dari pandangan di atas bukit, aplaus penonton bergemuruh.

Cuaca gerimis agak deras dan jalan berbecek pun diindahkan. Hanya hitungan detik melintas, deretan motor pebalap sudah tak tampak.

Tak lama berselang, kembali datang deretan pebalap meliuk-liuk melintasi jalanan sirkuit yang basah. Pemandangan yang menegangkan karena seolah ikut khawatir jika pebalap terjatuh.

Baca juga: Melihat kejutan Fabio Quartararo dari dekat
Baca juga: Presiden ucap selamat dan terima kasih atas suksesnya MotoGP Mandalika

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2022