... yang lebih penting lagi bahwa musik dapat menumbuhkan jiwa patriotisme...
Jakarta (ANTARA News) - TNI akan berusia 66 tahun pada 5 Oktober nanti. Selain menggelar kekuatan arsenal yang dimiliki, masih ada lagi yang disiapkan untuk menyambut hari kebesaran itu; sesuatu yang cukup berbeda itu adalah festival musik harmoni, di Markas Besar TNI Cilangkap, Senin.

Agaknya hampir semua satuan berbasis musik di lingkungan TNI turut serta. Mulai dari Satuan Musik Gabungan Ditajenad, Pusdik Ajen dan Ajendam III/Siliwangi, Satuan Musik Kobangdikal Surabaya, Satuan Musik Lanuma Adisucipto Yogyakarta, dan Satuan Korps Musik Denma Mabes TNI.

Masih ada Satuan Musik Gabungan Mabes TNI-AD, Ajendam Jaya dan Ajen Kostrad, Satuan Musik Mabes TNI-AL, Satsik Mabes TNI-AU, serta Detasemen Musik Pampampres TNI. Musik dan dunia kemiliteran itu sangat terkait erat karena musik dan lagu-lagu beratmosfer kemiliteran berperan penting dalam operasionalisasi dan historis militer di mana saja di dunia ini.

Sekedar contoh, bahkan peran penting satuan musik ini juga jadi andalan Korps Marinir Amerika Serikat untuk menumbuhkan banyak hal, mulai dari solidaritas, kebanggaan, patriotisme, hingga.... hiburan semata. Dalam seragam khusus yang sangat ciamik, kelas permainan musik mereka sungguh memukau dan bisa disandingkan dengan orkestrasi kelas dunia.

Di lingkungan TNI, agaknya peran seperti itu belum menjadi porsi yang memadai dibanding hal-hal lain.

Festival tersebut menampilkan Singgih Sanjaya (musisi, konduktor, aransemen lagu-lagu nasional dan lagu-lagu perjuangan), Dwiki Darmawan (konduktor, aransemen dan komposer), Suwarjiana (Kepala Satuan Musik Mabes Polri) dan Azhar Gunawan (manajer Produksi Siaran TVRI Jakarta), sebagai dewan juri.

Dalam festival musik tersebut, Satuan Musik Lanuma Adisucipto Yogyakarta, meraih juara pertama dengan nilai 1.623; juara kedua diraih oleh Detasemen Musik Paspampres dengan nilai 1.622; juara ketiga ditempati Satuan Musik Mabes TNI-AL dengan nilai 1.603; dan juara favorit diraih Satsikgab Mabes AD, Ajendam Jaya dan Ajen Kostrad dengan nilai 1.584.

Panglima TNI, Laksamana TNI Agus Suhartono, berkata aktivitas ini bentuk kreativitas positif bagi pengembangan kualitas musik TNI, baik untuk individu maupun satuan dalam konteks tugas pokok dan peningkatan kinerja organisasi.

"Musik adalah sesuatu yang diterima individu dan berbeda-beda berdasarkan sejarah, lokasi budaya dan selera seseorang. Musik bersifat abstrak dan tidak terwujud sama sekali tetapi keberadaannya nyata dan kehadirannya dapat dirasakan," katanya.

Ia menuturkan terdapat dua elemen penting dalam musik yang selalu berkaitan dan tidak dapat dipisahkan yaitu elemen nada dan irama.

"Nada dapat diartikan sebagai tinggi rendahnya bunyi sedangkan irama adalah pengaturan bunyi dalam waktu," katanya. Tanpa nada dan irama melalui notasi dan pembagian kelompok ketukan dalam waktu, maka bunyi yang dihasilkan akan tidak menentu dan mengganggu pendengaran.

Tetapi sebaliknya apabila ada keselarasan antara nada dan irama niscaya akan muncul dan terwujud sebuah harmoni dan musik yang indah.

Musik yang indah mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan bagi sebagian orang musik juga adalah sarana yang baik untuk 'lari' sejenak dari pekerjaan dan melepas stres karena beban tugas yang cukup tinggi.

"Tetapi yang lebih penting lagi bahwa musik dapat menumbuhkan jiwa patriotisme," katanya. (R018)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011