Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan pakan ternak terpadu PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk., (CPIN) meraih fasilitas pinjaman sindikasi dari 13 perbankan senilai 250 juta dolar Amerika Serikat (AS).
Presiden Direktur CPIN, Thomas Effendy, di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa pinjaman itu terdiri dari dua fasilitas, yakni amortizing term loan facility senilai 100 juta dolar AS dalam mata uang gabungan rupiah dan dolar AS berjangka waktu pengembalian lima tahun.
Selain itu, revolving credit facility senilai 150 juta dolar AS dalam mata uang rupiah dan dolar AS yang berjangka waktu pengembalian tiga tahun.
"Pinjaman ini bersifat unsecured basis, yaitu tidak ada aset perseroan yang dijaminkan dan kami mempunyai dua tahun opsi perpanjangan," katanya.
Menurut dia, ke-13 perbankan yang memberikan pinjaman itu adalah Citi Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), DBS Bank Ltd, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), Sumitomo Mitsui Banking Corporation Cabang Singapura, dan PT Bank ICBC Indonesia.
Selain itu, PT Bank Mizuho Indonesia, PT ANZ Panin, PT Rabobank International Indonesia, PT Bank Commonwealth, Chang Hwa Commercial Bank Ltd Cabang Singapura, Mega International Commercial Bank Co Ltd, dan Cathay United Bank.
Dana pinjaman ini akan digunakan perseroan untuk membiayai kembali utang dari fasilitas pinjaman sindikasi pada 2007 serta untuk mendanai belanja modal dan kebutuhan modal kerja.
Manajemen CPIN, katanya, tetap percaya dan optimistis akan perekonomian Indonesia lanataran pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih banyak dipacu oleh konsumsi domestik sehingga lebih sedikit terkena dampak krisis global.
(T.B008/A027)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011