"Sementara Gunung Sindoro tidak diizinkan untuk didaki karena berbahaya," kata Asper Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan Perum Perhutani Temanggung, Juni Djunaedi, di Temanggung, Senin.
Ia mengatakan, Perhutani telah mengirimkan surat pelarangan pendakian itu kepada komunitas pecinta alam Grasindo yang selalu mendata jumlah pendaki di jalur pendakian Kledung.
Menurut dia, penutupan pendakian belum ditentukan sampai kapan akan berlangsung, karena hingga Senin siang masih ada beberapa titik api di puncak Sindoro.
"Kami belum bisa memastikan sampai kapan penutupan diberlakukan, yang jelas akan dibuka lagi jika kondisinya telah memungkinkan," katanya.
Ia mengatakan, kondisi puncak Sindoro pada musim kemarau ini cukup kering dan rawan kebakaran.
Juni menuturkan, kebakaran hutan yang terjadi di petak 21 Resor Pemangku Hutan (RPH) Anggrugondok, BKPH Wonosobo sejak Sabtu (24/9) petang, saat ini sudah bisa dipadamkan.
Kobaran api tersebut sempat menjalar ke kawasan hutan RPH Kwadungan, BKPH Temanggung di petak 10B.
"Kebakaran di petak 10B diketahui pada Senin pagi. Saat ini 13 petugas Perhutani berusaha memadamkan kobaran api,"katanya.
Kebakaran hutan berupa semak belukar di kawasan Sindoro diduga ulah para pendaki yang membuat perapian, namun tidak mematikannya dengan tuntas sehingga ketika tertiup angin menimbulkan kobaran api. (H018)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011