Hanoi (ANTARA News) - Sebuah perusahaan pelayaran Vietnam membayar tebusan lebih dari 2 juta dolar guna membebaskan para awak yang disandera selama berbulan-bulan oleh perompak Somalia, kata eksekutif perusahaan itu Senin sesudah para pelaut itu tiba di negara itu.
Seluruh awak kapal Vietnam yang berjumlah 24 orang mendarat Jumat di bandara internasional Hanoi Noi Bai, kata deputi direktur jenderal Hoang Son Ltd. Co, Nguyen Truong Son, kepada AFP.
"Kami harus membayar kepada para perompak 2,6 juta dolar. Uang tersebut berasal dari perusahaan kami sendiri," kata Son, yang perusahaannya berkantor di kota pelabuhan utara Haiphong.
Pasukan angkatan laut antiperompakan Uni Eropa melaporkan pada 20 Januari bahwa Hoang Son Sun,
kapal angkut besar berbobot 22.835 ton, diyakini telah dirampas sekitar 520 mil laut tenggara Muscat.
Kapal tersebut berbendera Mongolia namun dimiliki orang Vietnam.
Perompakan berkembang subur di Somalia yang dilanda perang, memperdaya upaya-upaya internasional termasuk patroli terus menerus kapal-kapal perang serta hukuman berat terhadap perompak yang terbukti.
Menurut Hans Tino Hansen, direktur pelaksana Risk Intelligence yang berbasis di Denmark, besarnya tebusan yang dibayarkan secara teratur naik menjadi sekitar 5 juta dolar untuk kapal dagang berukuran sedang.
Son mengatakan para pelaut Vietnam yang dipulangkan akan menjalani pemeriksaan kesehatan.
"Kami menyadari bahwa sebagian mungkin terkena imbasnya baik secara fisik maupun mental," katanya, namun tidak memberikan detail serangan perompak ataupun perlakuan yang dialami para awak kapal tersebut.
Para perompak Somalia menahan paling sedikit 49 kapal dan lebih dari 500 orang sandera, menurut kelompok pengawas Ecoterra.
Perserikatan Bangsa Bangsa mencatat 171 serangan pada paruh pertama 2011. (K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011