Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB University, Prof Herry Purnomo menyatakan perlunya peran masyarakat dalam pengelolaan hutan berkelanjutan, salah satunya dengan menggunakan produk kehutanan yang bersertifikat guna memastikan berasal dari praktik yang lestari.
"Dari masyarakat secara umum sebenarnya sangat penting, tidak hanya dari orang-orang kehutanan, tetapi dari masyarakat secara umum. Karena produk kehutanan mengikuti pembeli, kalau pembeli ingin bersertifikat, yang mengelola hutan itu akan mencoba sertifikasi seluruh produknya," kata Herry ketika dihubungi dari Jakarta, Minggu.
Baca juga: Wamenlu: Indonesia terdepan dalam kehutanan berkelanjutan
Hal itu sesuai dengan tema Hari Hutan Sedunia 2022 yang diperingati setiap 21 Maret, yaitu forests and sustainable production and consumption atau hutan dan produksi dan konsumsi berkelanjutan.
Peneliti Center for International Forestry Research (CIFOR) itu memberi contoh beberapa sertifikat produk berkelanjutan, seperti Sistem Verifikasi Legalitas Kayu atau SVLK yang dikeluarkan pemerintah, ekolabel dan sertifikat internasional Forest Stewardship Council.
Masyarakat, katanya, dapat berkontribusi dengan menggunakan produk-produk bersertifikat seperti mebel dan kertas.
Dengan adanya keinginan masyarakat untuk produk kehutanan yang bersertifikat, pengusaha atau pengelola hutan akan melakukan sertifikasi dan mengikuti kaidah-kaidah pengelolaan hutan lestari.
"Jadi, kita bukan hanya netral-netral saja dari segi konsumen. Kita harus mulai memilih, mulai dari kertas atau mebel kalau bisa bersertifikat," ujarnya.
Untuk mendorong hal tersebut perlu adanya keberpihakan, dimana tokoh-tokoh, baik di tingkat pusat maupun daerah dapat memberikan contoh dan kantor-kantor pemerintah dapat menggunakan produk-produk kehutanan yang telah memiliki sertifikat.
Baca juga: Universitas Brawijaya gandeng warga kelola hutan berkelanjutan
Baca juga: Menjaga dan memelihara hutan dengan pemanfaatan berkelanjutan
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022