Jakarta (ANTARA News) - Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia terus memperkuat intelijen di daerah untuk mendeteksi dan mencegah secara dini aksi terorisme.
Panglima TNI Laksamana TNI Agus Suhartono menjawab ANTARA di Bogor, Senin menyatakan telah menginstruksikan aparat kewilayahan untuk waspada dan meningkatkan kegiatan intelijen sebagai bentuk cegah dini terhadap hal-hal yang mengarah pada ancaman terorisme.
"Namun, yang lebih penting hal itu juga didukung peran serta masyarakat," katanya, usai pencanangan penanaman pohon di Markas Komando Pusat Pelatihan Pasukan Perdamaian TNI di Sentul, Bogor, Senin.
Agus Suhartono menambahkan, perkuatan intelijen di daerah itu juga disertai evaluasi dan dibenahi terus-menerus sehingga lebih efektif.
"Ini memang bukan perkara mudah. Karena itu, akan terus kita evaluasi dan benahi agar lebih efektif di masa datang," ujarnya.
Sementara Kepala Polri Jenderal Pol Timur Pradopo telah menginstruksikan bawahannya di daerah untuk menganalisis situasi di daerah.
"Kewaspadaan itu pasti ada, analisis setiap daerah sesuai karakteristiknya. Seluruh kapolda telah diminta untuk melakukan itu," tegasnya.
Tentang situasi keamanan Ibukota pasca bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, baik Kapolri maupun Panglima TNI mengatakan kondusif.(*)
R018/A011
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011