Kami terpaksa meninggalkan rumah karena menurut tim pemantau dan petugas dari kabupaten dan provinsi, gunung itu diperkirakan akan meletus antara 27 dan 28 September 2011,"

Kupang (ANTARA News) - Semakin banyak warga di sekitar lereng Gunung Api Anak Ranaka, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai yang mengungsi karena khawatir gunung tersebut akan meletus.

"Kami terpaksa meninggalkan rumah karena menurut tim pemantau dan petugas dari kabupaten dan provinsi, gunung itu diperkirakan akan meletus antara 27 dan 28 September 2011," kata Kepala Desa Sita, Kecamatan Poco Ranaka, Yusup Anggas, melalui telepon genggam dari Manggarai, Senin.

Ia mengatakan saat ini warga di desanya yang mencapai 400 kepala keluarga atau sekitar 1.500 orang lebih telah mengungsi. Mereka di ditampung dalam tenda-tenda di lapangan sepak bola Golomongko, Kecamatan Borong, Kabupaten Manggarai Timur.

"Golomengko sudah ditetapkan pemerintah setempat sebagai tempat penampungan warga dari lereng kaki Gunung Api Anak Ranaka yang sejak awal September dinaikkan status dari aktif normal (level I) menjadi waspada (level II)," katanya.

Setidak-tidaknya ada lima desa dan satu kelurahan yang masuk dalam radius terancam terkait perubahan aktivitas vulkanik Anak Ranaka. Sejumlah desa dimaksud dua di antaranya di Kecamatan Waeri`i, Kabupaten Manggarai, yakni Desa Ranaka dan Waeri`i. Empat lainnya di Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, yakni Desa Golo Lobos, Compang Wesang, Bangka Pau, dan Kelurahan Mandosawu.

"Berdasarkan perkembangan aktifitas gunung api itu yang meningkat, dinaikkan statusnya dari aktif normal ke waspada," kata Kepala Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendrasto.
(ANT-084)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011