Kendari (ANTARA) - Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengatakan, saat ini pihaknya memaksimalkan personel yang terbatas dalam melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan jika terjadi kondisi membahayakan manusia.

"Personel kurang, sumber daya manusia atau SDM kita di Basarnas baru tercapai 40 persen, bisa anda bayangkan 40 persen," kata Kepala Basarnas RI Henri Alfiandi di sela-sela kunjungan kerja di Kantor Basarnas Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, Sabtu.

Baca juga: Basarnas RI bakal beli tiga helikopter AW169 dari Italia tahun ini

Henri menyebut, setidaknya pihaknya membutuhkan sebanyak 10.000 personel di seluruh Kantor Basarnas se-Indonesia, namun hingga saat ini baru terpenuhi 4.000.

Meski personel masih terbilang belum mencapai 100 persen yang diharapkan, dia menegaskan bahwa tidak menghalangi atau menghambat dalam merespon ketika masyarakat membutuhkan pertolongan.

"Tapi tidak mengurangi kemampuan kita karena kita membina potensi-potensi SAR," ujar dia.

Baca juga: Kepala Basarnas RI upayakan alat deteksi orang dalam air di Sultra

Kepala Basarnas RI ini mengatakan, dalam mengatasi keterbatasan personel, pihaknya melatih potensi SAR dari berbagai kalangan, sehingga nantinya dapat membantu jajarannya di berbagai wilayah se-Indonesia jika terjadi kondisi membahayakan manusia.

"Potensi SAR itu ada TNI-Polri, organisasi kemasyarakatan, organisasi politik organisasi kepemudaan, sekolah yang mau kita didik itu akan kita kerahkan dan kita berikan pendidikan sertifikasi memiliki kemampuan yang sama dengan Badan SAR Nasional," jelasnya.

Baca juga: Kepala Basarnas RI cek peralatan dan kesiapan jajaran di Kendari

Dia menambahkan, pihaknya juga ke depan akan melengkapi peralatan penyelamatan seperti kapal dan aqua eye yakni alat pendeteksi seseorang jika tenggelam khususnya jika terjadi musibah di wilayah perairan seperti yang terjadi di Sulawesi Tenggara.

"Di sini (Sulawesi Tenggara) permasalahan utama adalah kurangnya alat utama atau alat pencarian dan pertolongan itu adalah kapal. Mengapa demikian dari 100 persen kejadian 70-80 persen terjadinya kecelakaan di permukaan air sungai, danau dan laut," katanya.

Baca juga: Bakamla evakuasi nelayan yang sempat hilang di Perairan Karimun

"Oleh karena itu yang kita tingkatkan adalah pemenuhan peralatan pencarian dan penyelamatan orang di perairan atau di laut," tambah Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.

Kepala Basarnas dalam melakukan kunjungan kerja di Kantor Basarnas Kendari didampingi Deputi Bidang Sarpras Siskom Marsekal Muda TNI F. Indrajaya, Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Wurjanto M.Han dan disambut Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi.

Baca juga: Dua pendaki Gunung Bawakaraeng memperingati HUT RI ditemukan tewas

Dalam kunjungannya, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi juga memberikan arahan dan penguatan secara internal ke jajaran di Kantor Basarnas Kendari secara tertutup.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022