Indonesia siap mendatangkan semakin banyak pekerja terampil di bawah skema SSW,

Jakarta (ANTARA) - Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang dan Federasi Mikronesia Heri Akhmadi mendorong lebih banyak pekerja terampil Indonesia bekerja di Jepang, termasuk di Prefektur Ibaraki melalui skema specified skilled worker (SSW).

"Saat ini terdapat kurang lebih 10.000 pekerja Indonesia yang siap masuk ke Jepang setelah perbatasan dilonggarkan. Indonesia siap mendatangkan semakin banyak pekerja terampil di bawah skema SSW,” kata Dubes Heri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

Pernyataan itu disampaikan saat Heri bertemu dengan Gubernur Ibaraki Kazuhiko Oigawa, Wali Kota Hokota Kishida Kazuo, dan Wali Kota Mito Takahashi Yasushi.

Rangkaian pertemuan dengan pejabat pemerintah daerah Prefektur Ibaraki ini merupakan bagian dari kegiatan Indonesia Friendship Day (IFD) pada 18-19 Maret 2022 yang dipusatkan di Mito, ibukota Ibaraki.

Baca juga: RI-Jepang jajaki kerja sama pengelolaan sampah

Dalam pertemuan itu, Heri didampingi Atase Perindustrian Ronggolawe Sahuri, Atase Kehutanan Muhammad Zahrul Muttaqin dan Diplomat Ahli Pertama Fungsi Ekonomi KBRI Tokyo Ni Kadek Yuni Ernawati.

Dia menjelaskan pada 2023 akan digelar Indonesia-Japan Friendship Festival 2023 guna merayakan 65 tahun hubungan diplomatik RI-Jepang.

Heri mengajak pemerintah daerah dan masyarakat Jepang untuk turut berpartisipasi dan memeriahkan acara dimaksud.

Menanggapi hal itu, Gubernur Ibaraki Kazuhiko Oigawa berharap Dubes Heri dapat mendatangkan lebih banyak pekerja SSW Indonesia ke wilayah Ibaraki.

Sebagai tindak lanjut konkret, Dubes RI dan Gubernur Ibaraki merencanakan diselenggarakannya business matching di bidang SSW antara pihak-pihak terkait di Ibaraki dan daerah di Indonesia.

Dalam kesempatan terpisah saat bertemu Wali Kota Mito Takahashi Yasushi, dan Wali Kota Hokota Kishida Kazuo, Heri menekankan KBRI Tokyo siap memfasilitasi penguatan kerja sama di bidang tenaga kerja.

Pernyataan itu ditanggapi positif kedua wali kota yang memastikan adanya kebutuhan tinggi tenaga kerja terampil dari Indonesia.

Baca juga: Dubes RI sambut baik kerja sama industri sepak bola Indonesia-Jepang

Dalam kunjungan ke Prefektur Ibaraki Dubes Heri juga berkesempatan bertemu dengan sejumlah perawat Indonesia yang bekerja di Panti Jompo Yasato Elderly Care di Kota Ishioka.

Pengurus Panti Jompo, Kikuchi Takeo menyampaikan pihaknya sangat terkesan dengan perawat Indonesia yang disiplin dalam bekerja.

Ia berharap ke depannya akan semakin banyak perawat asal Indonesia yang dapat bekerja di Yasato, terutama melalui skema SSW.

Dubes Heri juga bertemu dengan tujuh pekerja Indonesia asal Bali di perkebunan Murata's Farm Family di Hokota.

Tiga orang di antaranya bekerja dengan visa SSW dan berencana untuk memperpanjang kontraknya dengan Murata Family.

Hingga Desember 2021, SSW asal Indonesia di Jepang tercatat berjumlah 3.889 orang (sebesar 7 persen dari jumlah total SSW di Jepang dengan total 49.666), atau berada pada urutan ke-4 setelah Vietnam, Filipina dan Tiongkok.

SSW Indonesia berdasarkan bidang pekerjaan (lima bagian dari total 14 sektor SSW), di antaranya sektor pertanian (823 orang), manufaktur makanan dan minuman (662 orang), perawat lansia (574 orang), permesinan (563 orang) dan perikanan dan akuakultur (368 orang).

Baca juga: Peserta SSW asal Palu mulai dikontrak perusahaan asing
Baca juga: Indonesia-Jepang sepakati kerjasama baru terkait ekonomi berkelanjutan

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022