Basarnas harus mengaplikasikan teknologi canggihKendari (ANTARA) - Kepala Basarnas RI Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi mengupayakan agar tersedia alat pendeteksi manusia ketika tenggelam baik di sungai, danau ataupun di laut perairan Sulawesi Tenggara.
Kepala Basarnas RI mengatakan penting pengadaan alat pendeteksi seseorang yaitu Aqua eye atau alat radar ketika ada korban yang tenggelam sehingga mempermudah operasi pencarian oleh Tim SAR ketika menangani kondisi membahayakan manusia.
"Kalau ditanya apa yang kurang? (Di Kantor Basarnas Kendari), baru satu aqua eye, itu adalah radar. Jadi orang kalau kecemplung kita tidak tahu tenggelam di mana, putar (alat) itu langsung ketemu orangnya," kata Kepala Basarnas RI di sela-sela mengecek peralatan dan kesiagaan ketika kunjungan kerja di Kantor Basarnas Kendari, Sabtu.
Menurut Kepala Basarnas RI ini, permasalahan utama di jajaran Basarnas Kendari yakni kurangnya alat utama pencarian dan pertolongan di permukaan maupun di dalam air, sebab dari 100 persen kejadian, 70-80 persen didominasi terjadinya kecelakaan di permukaan air, sungai, danau dan laut.
Baca juga: Tim SAR gunakan alat pencarian bawah air untuk temukan KM Sumber Daya
Baca juga: Kepala Basarnas segera ke Kalsel dan Mamuju bawa alat operasi SAR
Oleh karena itu pihaknya akan meningkatkan pemenuhan peralatan pencarian dan penyelamatan orang di perairan atau di laut khususnya di wilayah kerja Kantor Pencarian Basarnas Kendari.
"Baru satu (aqua eye) padahal di sini kita punya pos ada ada tiga, unit siaga tiga. Artinya paling tidak per kantor itu kita butuh enam lagi," ujar dia.
Henri mengatakan akan mengadakan alat pendeteksi tersebut secara bertahap sehingga dapat menunjang operasi SAR pada jajaran yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Mudah-mudahan kita ada sisa anggaran tahun ini kita akan belikan langsung itu, karena memang pengalaman di tempat lain sangat-sangat menolong dan sangat mempercepat waktu pemberian pertolongan atau pencarian," tutur dia.
Baca juga: SAR Tarakan latihan bersama Civil Aviation Authority of Malaysia
Oleh karena itu pihaknya akan meningkatkan pemenuhan peralatan pencarian dan penyelamatan orang di perairan atau di laut khususnya di wilayah kerja Kantor Pencarian Basarnas Kendari.
"Baru satu (aqua eye) padahal di sini kita punya pos ada ada tiga, unit siaga tiga. Artinya paling tidak per kantor itu kita butuh enam lagi," ujar dia.
Henri mengatakan akan mengadakan alat pendeteksi tersebut secara bertahap sehingga dapat menunjang operasi SAR pada jajaran yang ada di Sulawesi Tenggara.
"Mudah-mudahan kita ada sisa anggaran tahun ini kita akan belikan langsung itu, karena memang pengalaman di tempat lain sangat-sangat menolong dan sangat mempercepat waktu pemberian pertolongan atau pencarian," tutur dia.
Baca juga: SAR Tarakan latihan bersama Civil Aviation Authority of Malaysia
Baca juga: SAR-Brimob Bone gelar latihan gabungan asah kemampuan
Ia mengaku, pihaknya telah mendapatkan imbauan dari Presiden Joko Widodo agar mengaplikasikan teknologi canggih dan kekinian dalam merespon dan mempercepat pemberian pertolongan.
Oleh karena itu pihaknya akan berusaha melengkapi segala peralatan yang akan digunakan oleh tim penyelamat di seluruh jajarannya termasuk di Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari yang memiliki wilayah kerja se-Sulawesi Tenggara, dan Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kita menjalankan imbauan Presiden bahwa Basarnas harus mengaplikasikan teknologi canggih, teknologi kekinian untuk bisa mempercepat waktu time quick respon kita memberikan pertolongan," demikian Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.
Dalam kunjungannya, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi juga memberikan arahan dan penguatan secara internal ke jajaran di Kantor Basarnas Kendari secara tertutup.
Kepala Basarnas dalam melakukan kunjungan kerja di Kantor Basarnas Kendari didampingi Deputi Bidang Sarpras Siskom Marsekal Muda TNI F. Indrajaya, Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Wurjanto M.Han dan disambut Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi.
Baca juga: Tim SAR KM Teratai Kekurangan Alat Penyelamatan
Ia mengaku, pihaknya telah mendapatkan imbauan dari Presiden Joko Widodo agar mengaplikasikan teknologi canggih dan kekinian dalam merespon dan mempercepat pemberian pertolongan.
Oleh karena itu pihaknya akan berusaha melengkapi segala peralatan yang akan digunakan oleh tim penyelamat di seluruh jajarannya termasuk di Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Kendari yang memiliki wilayah kerja se-Sulawesi Tenggara, dan Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan.
"Kita menjalankan imbauan Presiden bahwa Basarnas harus mengaplikasikan teknologi canggih, teknologi kekinian untuk bisa mempercepat waktu time quick respon kita memberikan pertolongan," demikian Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.
Dalam kunjungannya, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi juga memberikan arahan dan penguatan secara internal ke jajaran di Kantor Basarnas Kendari secara tertutup.
Kepala Basarnas dalam melakukan kunjungan kerja di Kantor Basarnas Kendari didampingi Deputi Bidang Sarpras Siskom Marsekal Muda TNI F. Indrajaya, Direktur Operasi Brigjen TNI (Mar) Wurjanto M.Han dan disambut Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi.
Baca juga: Tim SAR KM Teratai Kekurangan Alat Penyelamatan
Baca juga: SAR Biak: Sinyal alat penentu lokasi helikopter NUH tidak terdeteksi
Baca juga: Basarnas-SAR Singapura latihan bersama tangani kecelakaan pelayaran
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022