Jakarta (ANTARA News) - Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Achmad Mubarok mengusulkan agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle atau perombakan menteri kabinet secara signifikan agar pemerintahannya bisa selesai dengan baik hingga akhir masa jabatannya.
"Presiden sebelumnya ada yang mengakhiri masa jabatannya kurang baik, seperti halnya Presiden Soeharto," kata Ahmad Mubarok pada diskusi "Reshuffle dan Komitmen Pemberantasan Korupsi" di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, Presiden Yudhoyono berharap bisa mengakhiri masa jabatannya hingga tahun 2014 dengan baik, sehingga masa pemerintahannya selama dua periode dikenang dengan baik oleh rakyat Indonesia.
Dengan melakukan perombakan kabinet secara signifikan, menurut Mubarok, maka pemerintahan Presiden Yudhoyono bisa berjalan lebih dan berakhir baik pada tahun 2014.
"Saat ini adalah waktu yang tepat untuk melakukan perombakan menteri kabinet, karena tidak ada penolakan dari partai politik dan publik," katanya.
Menurut dia, partai politik saat ini tidak bisa marah meskipun kuota menteri dari partai politiknya dikurangi, karena psikologis masyarakat saat ini menghendaki adanya perombakan kabinet.
Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, menambahkan, Presiden Yudhoyono hendaknya tidak ragu dalam melakukan perombakan kabinet untuk meningkatkan kinerja pemerintah.
Menteri-menteri kabinet yang memiliki performa atau kinerja yang kurang baik, menurut dia, agar tidak ragu-ragu untuk dirombak.
"Meskipun menteri itu berasal dari partai politik yang loyal kepada Presiden Yudhoyono, tapi kalau kinerjanya buruk dan terkait kasus korupsi agar diganti saja," katanya.
Namun, Ikrar juga mengingatkan Presiden Yudhoyono agar dalam momentum perombakan kabinet ini bisa meletakkan dasar-dasar pembangunan di bidang politik, hukum, ekonomi, dan sosial, yang kuat, untuk jangka panjang.
Sebelumnya, Presiden Yudhoyono memastikan akan melakukan perombakan kabinet sebelum 20 Oktober 2011 atau sebelum usia pemerintahannya periode kedua genap berusia dua tahun.
"Kabinet Indonesia Bersatu II, bulan depan genap berusia dua tahun, sehingga dengan pola pikir seperti itu evaluasi telah separuh jalan. Saya mesti mengatakan saat ini adalah waktu yang tepat melakukan penataan kembali atas kabinet yang saya pimpin," kata Presiden di Jambi, Kamis (22/9).
Presiden Yudhoyono menambahkan, akan merombak kabinet dengan pertimbangan yang rasional, merujuk pada kinerja dan integritas, atas dasar penilaian obyektif dan sesuai dengan tantangan kabinet tiga tahun mendatang.
(T.R024/Y008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011