Surakarta (ANTARA News) - Tempat kejadian perkara pengeboman di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah, dipenuhi ratusan warga setempat yang ingin melihat secara lebih dekat lokasi peristiwa tersebut.
Berdasarkan pantauan di gereja yang berada di Jalan Arif Rahman Hakim, Minggu petang, para warga mulai memenuhi lokasi sejak pukul 13.00 dan meningkat jumlahnya selepas maghrib atau sekitar pukul 17.50 WIB.
Para warga pun terpantau merangsek mendekati lokasi kejadian meskipun telah dibatasi oleh garis polisi dari jarak 20 meter ke samping kanan dan kiri dari gerbang utama gereja.
Salah satu warga yang mendekat ke lokasi, Kismanto mengatakan dirinya datang ke lokasi tersebut karena ramainya berita di media televisi nasional yang memberitakan peristiwa ledakan bom di Solo.
Warga asal Mojosongo itu datang bersama istri dan dua anaknya.
"Saya tidak takut mendekat ke lokasi ledakan. Saya hanya ingin melihat lokasi kejadian," kata dia.
Warga lainnya yang berasal dari Laweyan, Subekti, mengatakan dirinya juga ingin melihat lokasi kejadian secara lebih dekat karena dirinya pernah bekerja di sekitar TKP pada dua tahun yang lalu.
"Saya hanya ingin menengok saja," katanya sambil beralih dari menuju balik garis polisi setelah mendapatkan larangan tegas dari seorang polisi yang berjaga.
Aparat Kepolisian Resor Kota Surakarta yang berjaga di sekitar GBIS Kepunton pun masih berjaga di sekitar lokasi dan mensterilkan lokasi dari warga yang tidak berkepentingan.
Hingga pukul 19.10, aparat kepolisian masih melakukan olah TKP di dalam gereja.
Jenazah pelaku bom bunuh diri sekaligus korban meninggal dunia dalam kejadian ini pun masih berada di lokasi kejadian.
(ANT-202/Y008)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
mestinya dalam buku pelajaran sejarah anak-anak bangsa dihapuskan kalimat "Para pahlawan RI dulu menyerang kaum penjajah dengan cara ber gerilya .........klo penjajah lengah di serang...terus klo perlawanan .... mundur ...kabur"