Teheran (ANTARA News/DPA)- Teheran, Minggu menyebut serangan darat Israel di Jalur Gaza satu "kesalahan strategis" dan mengatakan Israel tidak akan pernah melenyapkan kelompok Hamas, kata kantor berita ISNA. "Serangan darat oleh rejim Zionis (Israel) adalah satu kesalahan strategis dan tujuan untuk melenyapkan Hamas tidak akan dapat dicapai karena Hamas adalah satu bangsa dan satu bangsa tidak akan pernah dapat dimusnahkan," kata Menlu Manouchehr Mottaki yang dikutip dalam satu percakapan telepon dengan beberapa sejawat Eropanya. Menurut ISNA, Mottaki telah menghubungi sejawat-sejawatnya di Republik Ceko, Portugal, Spanyol dan Swiss. "Warga Muslim di Gaza sedang menghadapi salah satu dari genosida-genosida paling buruk dan negara-negara dunia harus mencarikan satu penyelesaian logis terhadap pertumpahan darah dan perang tidak seimbang itu atau paling tidak berusaha pengiriman barang-barang bantuan kepada rakyat wilayah itu," kata Mottaki. Komandan Pengawal Revoliusi Iran memperkirakan bahwa pasukan Palestina di Gaza akan berhasil menghadapi serangan pasukan darat Israel. "Rakyat di Gaza tumbuh dengan kesulitan-kesulitan dan mempertimbangkan semangat juang mereka, kami akan menyaksikan kekalahan Israel dalam beberapa hari kedepan," kata Jendral Mohammad Ali Jafari yang dikutip kantor berita ISNA. Komandan itu lebih jauh menyesalkan sikap sejumlah negara Arab dan mengatakan "kita tidak akan pernah mengharapkan mereka menunjukkan lampu hijau pelanggaran musuh -musuh Islam di bagian-bagian daerah Palestina. Awal pekan ini, tanpa mengacu pada sebuah negara secara terus terang, Presiden Mahmoud Ahmadinejad juga menuduh bahwa "mereka yang memiliki hubungan terbuka dan rahasia kepentingan-kepentingan mereka pada Zionis (Israel) seharusnya tahu bahwa mereka akhirnya akan pergi bersama ke neraka." Ahmadinejad lebih jauh mengatakan serangan-serangan Israel bukan hanya merupakan "prolog bagi ambruknya Zionis (Israel)." Unjukrasa-unjukrasa anti Israel dan pertemuan-pertemuan terus berlangsung dan televisi Iran memberitakan sebagian besar program beritanya pada perkembangan-perkembangan di Gaza.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009