Jakarta (ANTARA) - Daerah Otonom Mongolia Dalam di China utara, yang merupakan pusat penghasil batu bara utama di negara itu, menetapkan target untuk menggenjot produksi pembangkit listrik energi baru hingga melampaui pembangkit listrik termal pada 2030.

Mongolia Dalam sedang melakukan penyesuaian struktur energinya sambil memastikan pasokan batu bara, kata Chen Zheng, wakil direktur administrasi energi daerah itu.

Kapasitas pembangkit listrik terpasang di Mongolia Dalam untuk energi baru akan melampaui pembangkit listrik termal pada 2025, kata Chen, seraya menambahkan bahwa pada 2022 saja, daerah itu akan memulai 262 proyek energi, masing-masing dengan investasi lebih dari 100 juta yuan (1 yuan = Rp2.250) atau sekitar 15,77 juta dolar AS (1 dolar AS = Rp14.290).

Daerah itu juga akan mengambil sejumlah langkah guna mempromosikan pengembangan rantai industri untuk pembuatan peralatan pembangkit listrik tenaga angin, fotovoltaik, dan energi baru lainnya, katanya.

Menurut data lembaga tersebut, pada 2021, produksi batu bara di Mongolia Dalam melampaui 1 miliar ton. Dalam hal transmisi daya, daerah itu mengirim 246,7 miliar kilowatt-jam (kWh) listrik ke daerah-daerah lain pada 2021, tertinggi di China selama 17 tahun berturut-turut.

Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022