Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengajak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berinovasi membuat lompatan agar bisa berkompetisi di pasar global di tengah ketidakpastian ekonomi dunia.
"Jangan berpikir flat, nanti ketinggalan. Pandemi COVID-19 sudah memberikan pelajaran bagi kita untuk melakukan inovasi dan tidak hanya mengandalkan satu komoditi saja," ujar Moeldoko, saat bertemu pelaku UMKM Bali, di Gianyar, Sabtu, sebagaimana siaran pers yang diterima di Jakarta.
Mengutip data Bank Indonesia (BI) Bali, Moeldoko mengungkapkan sekitar 87,5 persen UMKM di Bali terdampak krisis akibat pandemi COVID-19. Sementara 12,5 persen mampu bertahan dan beradaptasi, bahkan berkembang.
Baca juga: Moeldoko berharap tidak perlu khawatirkan lagi berwisata ke Bali
Masih terkait data tersebut, dia menyebut UMKM yang bertahan di masa pandemi adalah UMKM yang menggunakan pemasaran secara digital dan melakukan penambahan produk.
"Ini yang saya maksud dengan melakukan lompatan," kata Moeldoko.
Moeldoko menegaskan pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk pemberdayaan UMKM, termasuk mendorong ekosistem digital guna meningkatkan akses pasar.
Baca juga: Moeldoko pantau percepatan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Bekasi
Baca juga: Moeldoko: Pemindahan IKN final dan tidak perlu diperdebatkan lagi
Dalam kesempatan itu, Panglima TNI Periode 2013-2015 ini membeberkan kondisi ekonomi global di mana terjadi kenaikan harga barang dan biaya logistik akibat kelangkaan kontainer dan ruang untuk shipment atau pengiriman.
Menghadapi kondisi tersebut, Moeldoko memastikan pemerintah tidak tinggal diam. Ia menyebut Kantor Staf Presiden sudah mengumpulkan kementerian/lembaga dan seluruh pihak terkait untuk menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
"Kami sudah rapat, untuk kontainer masih bisa ditangani. Tapi untuk shipment-nya sulit karena memang berkaitan dengan kebijakan berbagai negara. Situasi ini tidak gampang. Mohon dipahami karena ini berkaitan dengan kondisi global. Saya harap teman-teman UMKM di sini (Bali) jangan putus semangatnya," ujar Moeldoko.
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022