Semarang (ANTARA News) - Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah, Inspektur Jenderal Polisi Didiek Triwidodo, menyatakan bom bunuh diri yang meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, mempunyai daya ledak rendah.

Pernyataan Kapolda tersebut disampaikan melalui pesan singkat telepon seluler yang diterima ANTARA, di Semarang, Minggu.

Lebih lanjut dalam pesan singkat tersebut, berdasarkan pengamatan di tempat kejadian perkara dampak yg ditimbulkan akibat ledakan bom bunuh diri itu tidak merusak gedung gereja, hanya kaca pintu depan yang pecah.

Selain itu, ledakan bom bunuh diri hanya menewaskan pelaku yang belum diketahui identitasnya dan melukai belasan jemaat gereja sehingga harus dirawat di rumah sakit.

Namun untuk memastikan daya ledak bom bunuh diri tersebut, Tim Gegana Satuan Brimob Polda Jateng tetap akan melakukan penyidikan.

Ledakan yang menewaskan seseorang yang diduga pelaku bom bunuh diri dan belum diketahui identitasnya terjadi di GBIS Kepunton Solo sekitar pukul 10.55 WIB Minggu.

Bom bunuh diri yang diledakkan pelaku usai kebaktian kedua itu juga melukai sepuluh jemaat gereja yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Dr Oen dan seorang dirawat di RS Brayat Minulyo Surakarta.

Pria pelaku bom bunuh diri diperkirakan berusia antara 20-30 tahun, mengenakan kemeja krem, celana panjang hitam, topi serta berkaca mata saat beraksi.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011