... letusan Gunung Lokon semakin sukar diprediksi. Sesekali menurun, dan kemudian meningkat lagi jumlah letusannya...
Manado (ANTARA News) - Pola letusan Gunung Lokon dari kawah Tompaluan makin sulit diprediksi. Dalam lima jam terakhir pada Minggu, 10 rentetan letusan terjadi padahal perkiraan awal menyatakan ritme rentetan itu semakin berkurang.
"Pola letusan Gunung Lokon semakin sukar diprediksi. Sesekali menurun, dan kemudian meningkat lagi jumlah letusannya," ujar staf Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu, di Kakaskasen, Kota Tomohon, Yudi, Minggu.
Dia katakan, pada Sabtu lalu, jumlah letusannya hanya tujuh kali dengan amplitudo tremor yang semakin mengecil. Hanya saja, hari ini letusannya kembali naik dengan amplitudo tremor yang semakin membesar.
"Padahal sejak kemarin kami memprediksi aktivitas vulkanik Gunung Lokon mulai menurun dan diduga sementara menuju fase normal. Ternyata tidak, letusannya masih terjadi meski kategori kecil," imbuhnya.
Bahkan duga Yudi, bukan tidak mungkin letusan yang terjadi sebanyak 10 kali sejak pukul 05.25 WITA, 05.09 WITA, 06.45 WITA, 07.04 WITA, 07.14 WITA, 08.39 WITA, 09.39 WITA, 09.57 WITA, 11.03 WITA dan 11.39 WITA, akan melebih jumlah letusan yang terjadi kemarin.
"Suplai energi dari dalam berbentuk gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal masih terjadi. Suplai energi ini yang akan memicu letusan, meski letusannya dikategorikan kecil," jelasnya.
Dari amatan visual dijelaskan Yudi, asap putih tipis keabu-abuan keluar dari kawah Tompaluan dengan ketinggian sekitar 100 meter.
Begitupun dengan gempa vulkanik. Tercatat tiga kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 11-18 milimeter dan enam kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-12 milimeter.
Selain itu tercatat juga sebanyak 38 kali gempa embusan yang diiringi material debu tipis dengan amplitudo 4-42 milimeter.
Sempat juga terekam dua kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo sebesar 12-18 milimeter.
"Hingga kini statusnya masih siaga level III dengan radius bahaya 2,5 kilometer dari kawah Tompaluan. Mudah-mudahan radius bahaya ini masih dipatuhi warga yang berada di zona bahaya gunung lokon," harapnya. (ANT-305)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011