Medan (ANTARA) - Doddy Zulverdi dikukuhkan menjadi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sumatera Utara menggantikan pejabat lama, Soekowardojo yang telah memasuki masa pensiun.

Pengukuhan tersebut dilakukan Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo di Gedung Kantor Perwakilan BI Sumut, Jumat, dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sumut, dan sejumlah konsulat jenderal negara sahabat.

"Saya berharap Doddy Zulverdi menjalankan peran BI di Sumut semaksimal mungkin. Apalagi ada potensi besar pertumbuhan ekonomi dengan adanya perubahan dari pandemi menjadi endemi COVID-19," kata Dody Budi Waluyo dalam sambutannya.

Ia mengharapkan Doddy Zulverdi dapat memperkuat peran bank sentral sebagai penasihat (advisory) kepada pemangku kepentingan di Sumut untuk merespon tiga tantangan.

Baca juga: BI: Pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2022 bisa ikuti target nasional

Tantangan pertama adalah menjaga kenaikan harga atau inflasi di Sumut, melalui upaya menjaga kesinambungan pasokan bahan pangan pokok agar harganya tidak berfluktuasi.

Penguatan sinergi pengendalian inflasi ini juga dilakukan melalui forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga kestabilan tingkat inflasi di Sumut.

Tantangan kedua, adalah memperkuat akselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi dengan menjaga kinerja berbagai sektor prioritas yang dapat mendukung pemulihan.

"Berbagai sektor prioritas yang telah diidentifikasi menjadi motor pemulihan perlu senantiasa didorong," katanya.

Pemulihan itu juga dapat dilakukan dengan memfasilitasi mitra dagang dan investor di luar negeri serta melaksanakan business matching untuk mendorong kinerja ekspor dan investasi di Sumut.

Baca juga: BI : Kredit UMKM Sumut terus tumbuh

"Pengalaman Doddy Zulverdi yang merupakan seorang arsitek dari kerja sama internasional di BI diharapkan akan memberikan nilai tambah bagi upaya mendorong ekspor Sumut," ujar Dody Budi Waluyo.

Tantangan ketiga adalah menyangkut soal penguatan reformasi struktural termasuk infrastruktur yang juga perlu dilakukan melalui perluasan elektronifikasi transaksi dan digitalisasi sistem pembayaran.

"BI Sumut harus terus melakukan perluasan pembayaran digital, antara lain melalui QRIS yang tahun ini memiliki target 15 juta pengguna baru secara nasional," katanya.

Dalam kesempatan ini, Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi mengharapkan BI bisa terus membantu Pemprov Sumut untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah itu.

"Peran BI diakui sangat besar membantu Pemprov Sumut untuk membuat dan menjalankan berbagai kebijakan guna bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya.

Baca juga: BI Sumut prediksi kebutuhan uang kartal pada Natal Rp2, 9 triliun

Ia mengatakan pada saat terjadinya pandemi COVID-19, ekonomi Sumut sempat terganggu, meski akhirnya ada tren peningkatan berkat dukungan kuat BI.

"Masukan dan pandangan yang diberikan Kepala Perwakilan BI di Sumut menjadi acuan Pemrov Sumut dan pemda dalam merumuskan berbagai kebijakan serta strategi dalam mendukung pencapaian visi Sumut yang Maju, Aman, dan Bermartabat," ujar Edy Rahmayadi.

Sebelumnya, Doddy yang berkarir di BI sejak 1993 pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif Departemen Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter periode 2015, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter 2015-2018 dan Kepala Departemen Internasional 2018-2022.

Doddy juga sempat mengikuti seleksi calon anggota Dewan Komisioner OJK Periode 2022-2027 dan melaju hingga tahapan afirmasi/wawancara. Dalam tahapan itu, Doddy menjadi salah satu dari tiga calon Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal bersama Hoesen dan Inarno Djajadi.

Baca juga: BI: Penyaluran kredit perbankan di Sumut masih tumbuh

Baca juga: BI minta konsumen dan pedagang tidak ragu gunakan uang Rp75.000

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022