"Kalau promosi hanya diserahkan kepada bank syariah yang ukurannya tiga persen dari total pangsa pasar perbankan nasional, maka biaya promosinya juga tiga persen. Sedangkan perbankan konvensional punya anggaran yang jauh lebih besar," katanya.
Dari sisi pelaku perbankan, menurut Riawan, hanya beberapa outlet bank syariah di daerah yang menawarkan produknya.
"Jangan-jangan malah tidak ada produk syariah di outlet itu atau punya produk syariah tapi tidak dijual," katanya.
Riawan mengatakan promosi produk perbankan syariah menghadapi tantangan dalam sistem keuangan yang menganut sistem konvensional seperti Indonesia.
"Kalau kita biarkan semua itu (promosi produk syariah) berjalan alamiah, akan lambat berjalannya. Padahal promosi perbankan konvensional semakin bertambah besar," katanya.
Berdasarkan laporan Bank Indonesia, pada 2010 volume usaha total perbankan syariah tumbuh 43,99 persen dibanding pada 2009 sebesar 26,55 persen.
Sementara, pada triwulan ketiga 2010 jumlah kantor bank umum syariah dan unit usaha syariah menjadi 1.388 dibanding pada periode yang sama 2009 dengan 924 kantor.
(T.SDP-16/B012)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011