Bukittinggi (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring berharap kalangan media di Tanah Air tidak menjadikan rating sebagai berhala sehingga cenderung mengangkat pemberitaan yang bombastis dan kontroversial.

Salah satu peran yang seharusnya dijalankan media adalah menyebarkan optimistis kepada masyarakat dan memberikan pemaparan yang objektif dan seimbang dalam pemberitaan, kata dia pada acara pertemuan budayawan dan wartawan Indonesia -Malaysia di Gedung Triarga Bukitinggi, Sabtu.

Menurut Tifatul, ada kecenderungan media dalam memberitakan sesuatu lebih mengedepankan rating sehingga lebih sering menggali hal-hal yang kontroversial.

Ia menceritakan , salah seorang kepala daerah di Kalimantan pernah mengeluhkan media dalam memberitakan konflik antar suku yang terjadi di daerah itu dilakukan dengan mengedepankan kontroversi yang terjadi secara dramatis.

Saat itu, lanjut dia, kepala daerah tersebut berupaya dengan keras untuk mendamaikan kedua suku yang berkonflik dan kesepakatan damai berhasil disepakati kedua pihak.

Namun, pada hari keempat usai kesepakatan damai dicapai salah satu media kembali menayangkan konflik yang terjadi pada hari pertama sehingga situasi menjadi tidak kondusif dan kembali terjadi sengketa.

Saat itu , lanjut dia, kepala daerah sangat menyayangkan tayangan media yang memutar kembali kejadian tersebut sehingga menyebabkan situasi kembali tidak kondusif.

Seharusnya pada peristiwa tersebut media turut membantu agar tercipta perdamaian dan mendorong terjadinya perdamaian

Ia mengakui pemerintah tidak sempurna dan pasti memiliki kesalahan dalam melaksanakan berbagai program.

Namun bukan berarti hal itu menjadi objek utama pemberitaan yang terkadang disiarkan tanpa ada informasi yang seimbang.

Jika Indonesia ingin maju media juga harus berperan mendorong agar terciptanya optimistis ditengah masyarakat melalui pemberitaannya.

(T.KR-IWY/Y008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011