Bukittinggi (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengemukakan hubungan Malaysia dengan Indonesia dapat lebih dipererat melalui pendekatan seni dan budaya.
Jika selama ini hubungan kedua negara cukup baik, kendati mengalami pasang surut karena beberapa persoalan namun dapat lebih ditingkatkan dengan pendekatan seni dan budaya, kata dia di Bukittinggi, Sabtu.
Hal itu disampaikan pada jumpa pers bersama Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia Dr Datok Sri Rais Yatim pada acara pertemuan wartawan dan budayawan Malaysia-Indonesia yang berlangsung 23-26 di Gedung Tri Arga Bukittinggi.
Dikatakan Tifatul, hubungan kedua negara ibarat pasangan suami istri tentu tidak bisa akur terus, adakalanya terjadi perselisihan.
Hal itu wajar karena kita bertetangga, namun yang lebih penting adalah mencari titik temu dan persamaan kedua negara melalui seni dan budaya, lanjut dia.
Jika pemerintah kedua negara dalam meningkatkan hubungan melalui jalur politik, maka masyarakat dapat lebih mempereratnya dengan pendekatan seni dan budaya.
Sebab kata dia, jika berkonflik hanya akan menguras energi dan tenaga serta kedua negara sama-sama dirugikan.
Salah satu identitas bersama yang dimiliki kedua negara adalah kesamaan budaya yang bisa menjadi alat untuk mempersatukan, lanjut dia.
Menurutnya, menjalin hubungan baik perlu upaya serius dan optimal dan memelihara hubungan baik tersebut jauh lebih berat lagi.
Lebih lanjut ia menilai beberapa persoalan yang terjadi selama ini lebih karena terlalu dibesar-besarkan dan setelah dijalin komunikasi dapat dicari akar masalahnya.
Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia didampingi istri dan sejumlah ketua pengarah serta 40 jurnalis dari negeri jiran itu berkunjung ke Sumatera Barat dalam rangka membangun hubungan silaturahim pada 23-25 September 2011.
Rombongan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Kebudayaan Malaysia juga dijadwalkan akan mengunjungi sejumlah daerah tujuan wisata di Sumatera Barat, di antaranya Padangpanjang, Agam, Bukittinggi, Payakumbuh, Pesisir Selatan dan Kota Sawahlunto.
(T.KR-IWY/Y008/)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011