Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan empat parameter kunci bisnis yang berkelanjutan.
"Penting sekali kita memetakan posisi kita pada saat ini dan ke depannya. Terdapat empat kapabilitas yang harus dilakukan bahwa semua jenis usaha harus bersiap untuk melakukan transformasi digital, apapun bisnisnya," ujar Erick Thohir dalam Sidang Dewan Pleno BPP HIPMI 2022 di Bali sebagaimana dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat.
Menteri BUMN melanjutkan bahwa parameter kedua yakni kembali berkaitan dengan teori ekonomi di mana pelaku usaha harus peka terhadap nilai dan dinamika pasar. Parameter ketiga adalah inovasi berkelanjutan.
Baca juga: Erick Thohir: Mindset BUMN pasti akan diselamatkan harus ditinggalkan
Parameter keempat yaitu cashflow yang kuat, keuangan yang baik, manajemen neraca keuangan yang sehat menjadi kunci dan ini yang sering dihadapi oleh UMKM juga, ketika modal usahanya bercampur dengan modal kehidupannya.
Dengan demikian uang keuntungan dari berusaha tidak dipakai untuk investasi usaha, tapi dibelikan untuk kesenangan kehidupan.
"Pada akhirnya usaha UMKM tersebut tidak tumbuh, padahal disiplin keuangan harus menjadi kunci," kata Erick Thohir.
Menteri BUMN juga menyampaikan bahwa gonjang-ganjing rantai pasok yang terjadi saat ini salah satunya karena pandemi Covid-19.
"Dengan demikian sekarang keseimbangan atau equilibrium daripada sumber daya alam (komoditas) tentu yang terlihat pada saat ini akan terus meningkat sampai tahun 2030," katanya.
Artinya memang akan terjadi goncangan terhadap rantai pasok, ongkos produksi akan lebih mahal.
Baca juga: Aset 3 BUMN yang dibubarkan Erick Thohir akan dilelang
"Tapi kita sepakat bahwa jangan takut, perekonomian kita terus tumbuh, sumber daya alam kita sangat kuat dengan adanya hilirisasi, serta juga ekonomi digital kita yang sangat besar akan terus tumbuh," ujar Menteri BUMN tersebut.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022