Klungkung (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajak peserta "Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 untuk belajar dari berbagai kearifan lokal dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia, di antaranya "Semangat Puputan" dari Kabupaten Klungkung, Bali.
"Setiap daerah memiliki cara tersendiri dalam upaya pengurangan risiko bencana. Kami memiliki semangat 'puputan' yang menjadi kunci dalam menghadapi potensi bencana," kata Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dalam keterangan tertulis BNPB di Klungkung, Jumat.
Menanggapi rencana Indonesia menjadi tuan rumah GPDRR ke-7 pada 23-28 Mei 2022, Bupati Suwirta mengatakan Puputan Klungkung merupakan tempat yang heroik, karena saat itu Raja Klungkung mengalami perang luar biasa melawan Belanda dan melakukan perang puputan.
Baca juga: BNPB-Pemda Bali mutakhirkan rencana kontinjensi jelang GPDRR 2022
"Spirit puputan inilah yang kami jadikan patokan untuk menangani berbagai bencana yang ada di Klungkung dan wilayah sekitarnya," ujar Nyoman Suwirta menceritakan bahwa semangat itu telah diimplementasikan pada saat bencana erupsi Gunung Agung pada 2017.
Saat Gunung Agung meletus, pihaknya secara bahu membahu tanpa ada komando dan perintah telah menyiapkan banjar dan membuat 120 posko serta menyiapkan anggaran untuk membantu warga terdampak. "Ini menjadi salah satu kekuatan bagi masyarakat Klungkung dalam menanggulangi bencana," tambahnya.
Bupati Suwirta juga menjelaskan bahwa potensi bencana yang ada di wilayah Klungkung antara lain erupsi Gunung Agung, yang mana jalur lahar melalui daerahnya serta tsunami karena Klungkung dekat dengan laut.
Selain Semangat Puputan, khusus bencana non-alam, seperti pandemi COVID-19 yang saat ini masih melanda Indonesia, pihaknya memiliki suatu semangat Gemasanti atau Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif yang menjadi senjata masyarakat Klungkung.
Hal ini dilakukan untuk memberikan pemahaman secara persuasif kepada masyarakat Klungkung tentang bahaya dan edukasi menghadapi pandemi COVID-19.
Baca juga: Panitia nasional terus persiapkan penyelenggaraan GPDRR 2022 Bali
"Melalui gerakan ini, kita dapat memberikan pemahaman tanpa harus dipaksa, sehingga masyarakat tidak hanya sekedar tahu, namun betul-betul memahami bahaya COVID-19," kata Nyoman Suwirta.
Pemerintah Kabupaten Klungkung turut berterima kasih kepada BNPB karena telah memilih Klungkung sebagai salah satu destinasi kepada para delegasi Platform Global untuk Pengurangan Risiko Bencana (GPDRR).
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNPB yang sudah menjadikan Klungkung sebagai lokasi kunjungan pada rangkaian kegiatan GPDRR," ungkap Nyoman.
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto menjelaskan para delegasi GPDRR dapat melihat sejarah masa lalu dan keindahan dari Kabupaten Klungkung sebagai contoh kearifan lokal dalam upaya pengurangan risiko bencana.
"Kabupaten Klungkung, khususnya Kertha Gosa memiliki warisan budaya yang luar biasa sebagai salah satu sasaran destinasi bagi para delegasi untuk belajar dari sejarah masa lalu dan keindahan tempat ini," ujar Suharyanto.
Sebagai negara pertama di Asia yang dipilih menjadi tuan rumah penyelenggaraan GPDRR ke-7 pada 23-28 Mei 2022, Suharyanto berharap para delegasi internasional dapat belajar dari berbagai kearifan lokal dalam upaya pengurangan risiko bencana di Indonesia.
"Indonesia dikenal sebagai laboratorium bencana karena sangat akrab dengan potensi bencana yang ada, sehingga banyak hal yang dapat dipelajari dari negara Indonesia dalam upaya pengurangan risiko bencana, khususnya melalui kearifan lokal," jelas Suharyanto.
Baca juga: Dirjen IKP : GPDRR perkuat mitigasi dan penanggulangan bencana global
Baca juga: Kepala BNPB bahas persiapan GPDRR 2022 Bali dengan utusan PBB
Selain Kabupaten Klungkung, sebelumnya Suharyanto dan jajaran telah melalukan peninjauan lokasi destinasi lainnya bagi para delegasi GPDRR, yaitu Desa Wisata Penglipuran, dimana masyarakat dan alam telah hidup harmonis dan memahami tahap-tahap penanggulangan bencana.
Kepala BNPB didampingi Deputi Bidang Sistem dan Strategi dan Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Bali turut mengunjungi Mertha Sari yang merupakan lokasi pengembangan ekosistem mangrove sebagai salah satu langkah mitigasi vegetasi.
"Mertha Sari menjadi salah satu alternatif dalam rencana kunjungan Presiden Jokowi dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari.
Pewarta: Ayu Khania Pranishita
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022